Jakarta, (ANTARA News) - Presidium Pemuda Indonesia Pro JK di Jakarta, Senin, mengingatkan semua pihak agar mewaspadai upaya dan manuver sejumlah koruptor yang mulai merapat ke para presiden maupun calon wakil presiden, demi mengamankan kepentingannya.

"Seharian tadi kami dari Presidium Pemuda Indonesia Pro JK membahas perkembangan terkini politik, ekonomi dan hukium, kaitannya dengan Pemilihan Presiden (Pilpres)," kata salah satu anggota presidium itu, Hasanuddin yang juga mantan Ketua PB HMI periode 2003-2005.

Juru bicara Presidium Pemuda Indonesia Pro JK, Reza Haryadi (GMNI) mengungkapkan, kesimpulan diskusi tersebut ialah, banyak elite politik yang disebut-sebut bermasalah secara hukum (terutama terindikasi korupsi), saat ini merapat ke salah satu capres.

Indikasi itu, menurut mereka sangat kuat sehingga hal ini dianggap membahayakan proses pemberantasan korupsi di kemudian hari.

"Karena itu, rekomendasi kami ke pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla-Wiranto (JK-WiN), adalah, perlu pernyataan politik tentang komitmen pemberantasan korupsi yang lebih tegas bahwa hukuman mati terhadap koruptor patut dipertimbangkan sebagai solusi untuk mempercepat mengurangi pandemi koruptor," katanya.

Presidium Pemuda Indonesia Pro JK ini, terdiri atas Reza Haryadi dari unsur Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kenly Poluan yang merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), Hasanuddin (HMI), mantan Ketua Presidium DPP Pergarakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Emmanuel Tular (PMKRI), Muh Rouf mewakili Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMMI), Kotrun Siregar (Al-wasliyah), serta Setiady (Paguyuban Liong dan Barongsai se-Indonesia).(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009