Tokyo, (ANTARA News) - Utusan Amerika Serikat untuk urusan Korea Utara, Stephen Bosworth, Selasa mengatakan dia mempertimbangkan untuk berkunjung ke Pyongyang dalam upaya melanjutkan lagi perundingan-perundingan yang macet mengenai perlucutan program nuklir rezim komunis tersebut.

Ditanya apakah mungkin dia akan berkunjung ke Pyongyang, Bosworth mengatakan kepada para wartawan di Tokyo, "Ini adalah sesuatu yang kami akan pertimbangkan dalam beberapa pekan mendatang."

Namun utusan tersebut, yang sedang mengadakan lawatan ke negara-negara yang terlibat dalam perundingan enam negara mengenai program nuklir Korea Utara, mengatakan bahwa pihaknya terlalu dini untuk mengatakan kapal kunjungan itu akan diadakan, demikian dikutip dari AFP.

"Hal itu, mungkin tergantung pada kita," katanya kepada para wartawan.

"Saya pikir saya akan kembali ke Washington sekarang, dan kami akan melakukan konsultasi di sana ... dan kemudian mungkin akan menghubungi mitra-mitra kita di luar Asia," katanya menambahkan.

Bosworth Jumat mengatakan di Seoul bahwa sementara Washington mempersiapkan penyelenggaraan perundingan-perundingan dengan Pyongyang, "proses enam negara menjadi inti dari upaya untuk menyepakati masalah nuklir Korea Utara."

Jepang dan AS telah terlibat dalam perundingan-perundingan itu dengan kedua Korea, China, dan Rusia dengan tujuan menutup program nuklir Pyongyang dengan imbalan pemberian bantuan berlandaskan perjanjian bersejarah yang ditanda tangani pada tahun 2007.

Perundingan-perundingan itu menjadi landasan bagi penghentian program nuklir Korea Utara tahun lalu, berkaitan dengan sengketa dengan rezim komunis tersebut mengenai bagaimana memverifikasi perluncutan nuklir itu.

Ketegangan-ketegangan meningkat tajam ketika Korea Utara melakukan peluncuran roket di atas wilayah udara Jepang pada 5 April.

Pyongyang mengatakan, pihaknya meluncurkan satelit komunikasi ke orbit untuk kepentingan damai, namun AS, Korea Selatan dan Jepang mengatakan peluncuran itu hanyalah kedok untuk uji coba rudal jarak jauhnya.

Pada awal bulan ini, Korea Utara mengancam akan melakukan uji coba bom nuklirnya yang kedua dan rudal balistik antar benua jika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) tidak meminta maaf atas kecaman dan hukuman yang dijatuhkan atas peluncuran roketnya tersebut.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009