Beirut, (ANTARA News) - Israel telah menyerahkan kepada penjaga perdamaian PBB, Selasa, peta tempat negara itu menjatuhkan bom tandan di Lebanon dalam perang 2006 dengan gerilyawan Hizbullah, pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengatakan.

PBB dan pemerintah Lebanon telah acapkali meminta Israel menyerahkan peta tempat negara itu menjatuhkan amunisi tersebut, sebagian besar dari yang telah ditembakkan dalam 72 jam terakhir dalam perang 34 hari itu, demikian dikutip dari Reuters,

"UNIFIL telah menerima dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Selasa data serangan teknis dan peta yang berkaitan dengan amunisi tandan yang ditembakkan oleh IDF di atas Lebanon dalam konflik 2006," UNIFIL mengatakan dalam satu pernyataan. "Beberapa pakar teknik dari UNIFIL sekarang ini sedang menguji dan menilai data yang telah diterima," badan itu mengatakan.

Seorang jurubicara militer Israel mengatakan peta itu menunjukkan lokasi bom tandan, yang telah diberikan kepada UNIFIL tahun lalu. Ia tidak dapat memastikan dengan segera peta baru itu telah diserahkan Selasa.

Puluhan orang telah tewas dan beberapa ratus orang terluka, sebagian besar di desa di Lebanon selatan akibat amunisi yang ditinggalkan oleh perang 2006 itu.

Satu resolusi Dewan Keamanan PBB yang menghentikan perang itu meminta Israel memberikan kepada PBB semua peta yang tersisa yang menunjukkan tempat-tempat ranjau darat di Lebanon.

"Peta dan lokasi itu seharusnya diserahkan dengan segera setelah keluarnya resolusi internasional tersebut," Perdana Menteri Lebanon Fouad Siniora mengatakan dalam satu pernyataan.

Perang itu dipicu ketika Hizbullah, gerakan politik dan militer yang didukung-Iran, menangkap dua tentara Israel dalam satu serangan ke Israel, dan mengatakan kelompok tersebut ingin membicarakan pertukaran tawanan.

Dalam perang Israel-Hizbullah itu, sekitar 3.000 orang tewas, sebagian besar warga sipil yang menjadi korban dari serangan udara militer Israel di desa-desa di pinggiran Lebanon selatan. Bom tandan yang tidak meledak justru dapat menimbukan bahwa besar, terutama bagi anak-anak yang mengira bom itu adalah mainan.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009