Surabaya (ANTARA News) - Relokasi ruas jalan tol yang menghubungkan Porong, Kabupaten Sidoarjo dengan Gempol, Kabupaten Pasuruan, akan dimulai 8 Juni mendatang.

"Jika tidak ada aral melintang, pembangunan jalan tol pengganti jalan tol yang terputus oleh lumpur Lapindo itu akan dilakukan pada tanggal 8 Juni mendatang dan diperkirakan pertengahan 2010 rampung," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Surabaya, Kamis.

Panjang jalan Porong-Gempol yang direlokasi itu diperkirakan sepanjang 11,7 kilometer.

Sejumlah investor yang berancang-ancang masuk ke Jatim sangat mendambakan jalan tol ruas Porong-Gempol segera difungsikan kembali setelah terputus akibat luapan lumpur panas PT Lapindo Brantas.

"Selama jalan tol tersebut tidak dapat difungsikan, pertumbuhan ekonomi di Jatim cenderung melambat. Bahkan kerugian yang diakibatkan peristiwa itu baik langsung maupun tidak langsung telah mencapai Rp39 triliun dalam tiga tahun terakhir," katanya.

Untuk merealisasikan proyek relokasi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), PT Jasa Marga, dan Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum dan lain-lain.

Selama ini yang menjadi kendala dalam merealisasikan proyek itu adalah pembebasan lahan, khususnya tanah kering yang menjadi pekarangan warga.

"Kalau tanah sawah atau tanah basah sudah berhasil dibebaskan 56 persen, ditambah dengan tanah kas desa di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan sebanyak 20 persen. Sisanya berupa tanah kering yang saat ini terus kami negosiasikan dengan para pemiliknya," katanya.

Ia menyebutkan, untuk tanah kering sebenarnya sudah ada harga taksiran yang dilakukan oleh juru taksir independen, yakni sebesar Rp480 ribu per meter persegi. Namun warga minta harga di atas Rp1 juta per meter persegi.

"Kami berharap masyarakat benar-benar ikut memberikan konstribusi untuk jalan tol ini, dengan cara menerima harga yang ditetapkan. Sebab ini untuk kepentingan umum," kata Soekarwo.

Terkait pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto, dia menyatakan, akan segera direalisasikan. Namun pada 2009, pembangunan dikonsentrasikan pada ruas Surabaya-Sepanjang.

Sementara untuk ruas Sepanjang-Krian masih menunggu proses pengerjaan jalan lingkar barat Surabaya dan Sidoarjo yang dijadwalkan selesai pada 2010.

Selanjutnya Pemprov Jatim akan merealisasikan jalan tol ruas Mojokerto-Kertosono. "Untuk ruas ini, kami masih menemui kendala pembebasan tanah di sekitar Jombang. Untuk kasus ini, Pak Wagub (Saifullah Yusuf) sudah melakukan pendekatan kepada warga bersama dengan Bupati dan Sekda Jombang," katanya.

Pembangunan jalan tol lainnya yang akan direalisasikan adalah ruas Gempol-Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Hingga saat ini, kebutuhan lahan untuk ruas jalan tol tersebut tinggal sekitar 12,7 hektare karena harga yang diminta warga tergolong tinggi.

Demikian halnya dengan ruas Gempol-Rembang, Kabupaten Pasuruan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009