Jakarta (ANTARA News) - Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pimpinan Jaya Suprana terkait pelayanan program keluarga berencana (KB) dengan pemberian alat kontrasespsi (alkon) 5.000 buah Susuk (implan) secara gratis kepada 5.000 peserta KB di daerah itu, Kamis.

Keterangan pers Humas BKKBN di Jakarta, Jumat, menyebutkan, penghargaan MURI disampaikan bertepatan acara Pencanangan Kegiatan Bakti TNI-KB Terpadu Korem 064/Maulana Yusuf, di Rangkasbitung, ibukota Kabupaten Lebak dengan ditandai pelayanan KB implan bagi 5.000 peserta dalam sehari yang merupakan rekor pertama di Indonesia.

Gubernur banten Hj Ratu Atut Chosiyah dalam sambutan tertulisnya, menyambut baik kegiatan Bakti TNI KB Terpadu ini merupakan kelanjutan dari kegiatan TNI Manunggal KB-Kesehatan yang telah dilakukan secara terus-menerus setiap tahun dalam rangkaian kegiatan menyambut hari ulang tahun TNI.

"Kegiatan ini telah banyak membantu percepatan pencapaian program pemberdayaan masyarakat terutama program KB dan Kesehatan, karena dilaksanakan oleh berbagai sektor baik pemerintah maupun swasta secara terpadu," katanya.

Gubernur mengharapkan, kegiatan Bakti TNI KB Terpadu yang dilaksanakan tahun ini menjadi salah satu momentum tumpuan peningkatan kepedulian dan peranserta masyarakat dalam upaya pembangunan Provinsi Banten melalui kesepakatan dan kebersamaan seluruh potensi pemerintah dan masyarakat.

"Kita harus terus berupaya memberdayakan keluarga dan masyarakat untuk meminimalisasi masalah-masalah kependudukan," ujarnya.

Menurut ia, penduduk Provinsi Banten yang berjumlah 9,3 juta jiwa tersebar di 8.800 kilo meter persegi merupakan modal dasar untuk pengembangan potensi daerah. Untuk itu program pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat merupakan sektor strategis dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM).

"Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi dan aset sumberdaya manusia yang sangat berarti bagi pembangunan, namun sebaliknya jika penduduk tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi beban dan bencana bagi negara. Untuk itu diperlukan kebijakan yang komprehensif guna mengatur tingkat pertumbuhan penduduk dengan memperhatikan daya dukung lingkungan," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009