Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Paskah Suzetta membantah adanya anggapan sebagian kalangan yang menyebutkan pembangunan yang dilakukan pemerintah hanya menguntungkan pemodal asing.

Ketika berbicara pada penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2009 di Jakarta, Jumat malam, dia mengatakan, dalam lima tahun terakhir pembangunan yang dilaksanakan sudah mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

RKP yang disusun setiap tahun sebagai pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) 2004-2009, katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, jika ada sebagian kalangan yang menilai pemerintah tidak pernah menjalankan pembangunan ekonomi untuk bangsa ini hal itu tidak benar.

"Tidak benar kalau kita selalu menguntungkan orang asing. Tak pernah kita menyusun rencana pembangunan untuk pengusaha besar, pengusaha asing ataupun pemodal asing," katanya.

Menurut Paskah dengan pembangunan pemerintah selalu berupaya menurunkan tingkat kemiskinan maupun pengangguran.

Setelah tidak memiliki GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) maupun Ketetapan-ketetapan MPR yang memberikan pengarahan pembangunan, lanjutnya, pemerintah saat ini menyusun rencana pembangunan yang bersifat "bottom-up" atau dari bawah ke atas.

Rencana pembangunan tersebut disusun dan dibicarakan dari tingkat kelurahan hingga tingkat provinsi yang akhirnya dibahas di tingkat nasional dalam Musrenbangnas.

"Pembangunan dalam lima tahun ini bagi kepentingan rakyat kecil," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009