New York (ANTARA News) - Euro jatuh terhadap dolar As pada Jumat waktu setempat, setelah data resmi menunjukkan ekonomi zona euro mencatat rekor kemerosotan 2,5 persen pada kuartal pertama.

AFP melaporkan, pada 2100 GMT euro diperdagangkan turun tajam terhadap mata uang AS, pada 1,3490 dolar, dari 1,3638 dolar pada Kamis sore di New York.

Mata uang tunggal Eropa juga jatuh terhadap mata uang Jepang, menjadi 128,45 yen dari 130,69 yen.

Dolar turun menjadi 95,19 yen dari 95,80 yen pada Kamis sore.

"Euro melemah menyusul laporan PDB kuartal pertama dari Jerman," kata Lee Hardman, ekonom pada Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di London.

"Itu juga telah mendorong tekanan jual padsa aset-aset beresiko sehingga mendorong permintaan untuk `safe havens` (tempat berlindung yang aman) seperti yen," kata Hardman.

"Reaksi awal pasar menggarisbawahi rapunya kenaikan baru-baru ini pada aset-aset berisiko di tengah optimisme bahwa sebuah pemulihan pertumbuhan global akan terjadi pada paruh kedua tahun ini," tambah dia.

Sementara para dealer mengatakan, data Eropa tak dapat disangkal buruk, beberapa yakin mereka mungkin mencapai posisi terendah mereka pada penurunan sekarang.

Howard Archer dari IHS Global Insight mengatakan, data zona euro plus sangat lemahnya data produk domestik bruto (PDB) untuk Jerman -- ekonomi terbesar Eropa yang mengalami kontraksi 3,8 persen dalam kuartal pertama -- mengindikasikan Bank Sentral Eropa (ECB) akan mempertahankan suku bunga rendahnya pada tahun depan.

"Kami perkirakan ECB memelihara penurunan suku bunganya pada rekor terendah sekarang 1,0 persen hingga memasuki 2010 dan itu sangat mungkin bahwa mereka dapat memangkasnya lagi," kata Archer.

Suku bunga rendah biasanya negatif untuk mata uang, karena imbal hasil yang rendah bagi para investor.

Mencatat sepertiga produksi zona euro, Jerman mengalami kontraksi 3,8 persen dalam tiga bulan pertama 2009 dibandingkan kuartal sebelumnya, ketika ekonomi turun 2,2 persen.

Itu kinerja terburuk sejak dimulainya rekor modern pada 1970.

Perancis, rekanan utama Jerman dan ekonomi zona euro terbesar kedua, produksinya turun 1,2 persen setelah jatuh 1,5 persen dalam kuartal terakhir 2008.

Data yang dirilis Jumat, di negara Eropa lainnya -- Austria, Italia, Hungaria dan Norwegia -- mengalami kondisi suram serupa.

Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar terangkat menjadi 1,1211 franc Swiss dari 1,1063 pada Kamis sore. Pound berada pada 1,5176 dolar dibandingkan dengan 1,5152 dolar.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009