Jakarta (ANTARA News) - Sekjen PAN Zulkifli Hassan membantah ada perpecahan di tubuh partainya akibat perbedaan kesepakatan atas dukungan kepada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono.

"Mudah-mudahan kita solid, rukun-rukun. Bahwa ada dinamika iya, bahwa ada kader-kader PAN yang kritis iya, tetapi keputusan partai jelas untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat," kata Hassan di sela-sela acara pendaftaran pasangan capres cawapres SBY-Boediono di kantor kantor KPU Pusat, Jakarta, Sabtu.

Menurut Hassan, sesuai keputusan rakernas pada 2 Mei lalu di Yogyakarta, PAN bersepakat untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat, sehingga itu menjadi keputusan resmi partai yang harus dijalankan.

Mengenai kehadiran anggota fraksi PAN Dradjat Wibowo dalam pendaftaran pasangan capres cawapres Jusuf Kalla - Wiranto di KPU, Hassan mengatakan itu bukan utusan partai.

"Segala sesuatunya telah kita selesaikan. Keputusan partai cuma satu berkoalisi dengan Demokrat, kalau ada pribadi (yang tidak setuju) itu hak asasinya," kata Hassan.

Sedangkan mengenai kontrak politik yang belum ditandatangani oleh Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir, Hassan hanya mengatakan hal itu akan segera diselesaikan.

"Insya Allah semua selesai," katanya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengakui bahwa belum semua Ketua Umum Parpol mitra koalisi Partai Demokrat sudah menandatangani kontrak politik.

"PKS kontrak politik sudah ditandatangani. Semua sudah, iya PAN sebentar lagi," kata Anas.

Sabtu siang di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, sebanyak 22 parpol mitra koalisi Partai Demokrat diundang untuk menghadiri acara silaturahmi sekaligus penandatanganan kontrak politik.

Parpol yang mendukung pasangan SBY-Berboedi itu adalah Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, PKB, PBB, PDS, Partai Karya Peduli Bangsa, PBR, PPRN, PKPI, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Republikan, Partai Patriot, PNBK, Partai Matahari Bangsa, Partai Pemuda Indonesia, Partai Pelopor, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Perjuangan Indonesia Baru dan Partai Penegak Demokrasi Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009