Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 350 ribu unit perusahaan di China mendapatkan kucuran kredit perbankan dengan bunga rendah pada akhir Maret lalu.

Pinjaman tersebut sebagai upaya pemerintah setempat memberikan dukungan finansial terhadap unit-unit usaha yang terkena dampak serangan wabah COVID-19.

Lebih dari setengah kuota kredit program upaya pemulihan pascawabah senilai 300 miliar yuan atau sekitar Rp687,8 triliun disalurkan ke usaha, mikro, kecil, dan menengah, demikian sumber Bank Sentral China (PBOC) yang dikutip media resmi setempat, Kamis.

Sebanyak 5.995 unit usaha utama berskala nasional dan lokal telah mendapatkan suntikan dana senilai 231,5 miliar (Rp530 triliun) pada 31 Maret dengan bunga 2,51 persen agar bisa membuka usaha kembali.

Dana pinjaman tersebut sangat membantu sejumlah perusahaan di China untuk menyediakan peralatan medis dan kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, PBOC juga merestrukturisasi pinjaman UMKM senilai 500 miliar yuan pada akhir Februari lalu agar bisa membuka usaha kembali.

Kemudian ada peningkatan tambahan plafon pinjaman dan diskon senilai 1 triliun yuan untuk bank-bank berskala kecil dan menengah pada bulan Maret.

Baca juga: Dampak ekonomi virus corona di China diyakini tak berlangsung lama
Baca juga: Bursa Saham China ditutup lebih tinggi, ditopang data ekonomi positif

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020