Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah warga di Kota Tangerang dan Jakarta Barat antusias mendaftarkan diri dalam daftar pemilu sementara (DPS) Pemilu Presiden dan wakil Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009.

"Dalam pemilu lalu warga terkesan kurang perduli, namun penjaringan nama untuk DPS pilpres menunjukkan warga lebih antusias," kata Lurah Kedaung Kaliangke, Kecaman Cengkareng, Jakarta Barat, Asmaran Abdullah kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Jumlah DPS pilpres di Kelurahan Dedaung Kaliangke hingga 19 Mei, meningkat 20 persen menjadi 27.726 dibanding daftar pemilih tetap (DPT) pemilihan lalu.

Menurut Asmaran, pihaknya masih membuka kesempatan warga untuk mendaftar hingga 28 Mei. Sedianya dijadwalkan tanggal 17 Mei, namun waktunya diperpanjang hingga 28 Mei untuk memberi kesempatan warga mendaftarkan diri.

Pernyataan antusiasme senada diutarakan Lurah Paburan, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Didik Disami.

"Antusiasme warga terhadap pilpres terlihat dari meningkatnya jumlah warga yang datang sendiri ke kantor kelurahan untuk mengkonfirmasi nama mereka tercantum di DPS," kata Didik Sami.

Data DPS pilpres di Kelurahan Pabuaran hingga 19 Mei, tercatat 8.147 meningkat 1.134 dibanding DPT pemilu legislatif.

Semua nama yang terjaring di DPS itu ditempelkan ke dinding kelurahan sehingga warga dapat mengkonfirmasi nama mereka, kata Didik..

Adapun di Kelurahan Semanan, kecematan Kalideres, Jakbar, jumlah pendaftar DPS cukup tinggi yaitu 54.425 di banding DPT pemilu lalu hanya tercatat 46.804.

"Peningkatan jumlah pemilih ini merupakan hasil dari sosialisasi yang gencar ke semua RT setempat," kata Sekretaris Kelurahan Semanan, Kamso.

Ketua RT-1 Kelurahan Semanan, H. Dali, yang dikonfirmasi menuturkan bahwa pihaknya mendatangi setiap rumah untuk meminta mereka mendaftarkan diri.

Ketua RT-6 Kelurahan Paburan, H. Abdillah Mufti, juga melakukan sosialisasi serupa dari rumah ke rumah warganya untuk memastikan nama mereka di DPS.

"Sosialisasi dari rumah ke rumah ini baru dilakukan untuk DPS pilpres, sebelumnya tidak pernah dilakukan," kata Abdillah. (*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009