Sandiaga: masyarakat Indonesia punya modal besar untuk bisa keluar dari situasi sulit. Saling berbagi adalah salah satu kuncinya.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Lazis Catur Bakti Gusrie Effendi mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya memiliki dampak pada masyarakat yang hidup di perkotaan tetapi juga masyarakat desa.

"Dalam kajian internal Lazis Catur Bakti, bahwa pandemi COVID-19 bukan hanya berimbas kepada masyarakat kota yang menjadi pusat pandemi, tapi juga masyarakat desa yang jauh dari pusat penyebaran virus," ujar Gusrie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Para petani di desa kesulitan dalam menjual hasil tanaman. Selain karena daya beli masyarakat turun, pasar juga tutup. Hotel-hotel, restoran, dan rumah makan yang selama ini membeli hasil pertanian juga tutup.

"Jika kondisi ini dibiarkan, jelas akan membahayakan masyarakat. Di satu sisi asupan bergizi masyarakat urban berkurang. Padahal pada saat wabah seperti ini, tubuh manusia perlu mendapat asupan bergizi untuk menjaga vitalitasnya. Sementara pada sisi lain, masyarakat desa pun terancam kehidupan ekonominya," tambah dia.

Hasil tanaman petani desa bukan hanya tidak dibeli, tapi juga akan membusuk dan terbuang percuma jika kondisi itu dibiarkan.

Baca juga: Mentan minta program padat karya sektor pertanian diperkuat
Baca juga: Realokasi anggaran COVID-19 perlu diarahkan untuk ketahanan pangan


Lazis bentukan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) itu sepakat untuk bekerja sama dengan koperasi petani dalam menyelamatkan masyarakat kota dan masyarakat desa sebagai imbas pandemi COVID-19.

Pada hari yang sama, Lazis Catur Bakti menyelenggarakan konferensi virtual yang dihadiri sejumlah tokoh nasional.

Dalam konferensi itu, Ketua Pengurus Pusat KB PII, Nasrullah Larada, mengingatkan tantangan yang akan dihadapi dalam tiga hingga enam bulan ke depan akan lebih berat.

Nasrullah Larada mengingatkan kepada semua KB PII untuk turun bersama-sama masyarakat dalam menghadapi masa-masa sulit ini.

Pengusaha nasional Sandiaga Shalahudin Uno mengatakan beberapa bulan ke depan akan menjadi bulan yang berat bagi masyarakat Indonesia. Aktivitas ekonomi, utamanya UMKM akan terpukul dengan kondisi ini.

Namun Sandi mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia punya modal besar untuk bisa keluar dari situasi sulit. Saling berbagi adalah diantara kunci untuk keluar dari masalah.

"Kami mengapresiasi program Sinergi Untuk Berbagi dari Lazis Catur Bakti.Ini program bagus yang ingin menjadi jembatan kebutuhan masyarakat urban dan masyarakat desa yang sama-sama menjadi korban terdampak wabah COVID-19," kata Mantan Wagub DKI Jakarta itu.

Mentan: alokasi KUR untuk pertanian capai Rp50 triliun

Pewarta: Indriani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020