Kokhav Hashahar, Tepi Barat (ANTARA News) - Polisi Israel membongkar satu pos jaga liar milik pemukim Yahudi  di Tepi Barat, Kamis, serta membuldoser bedeng-bedeng.

Reuters melaporkan, sekitar 40 anggota polisi perbatasan menggungsikan lima keluarga permukim Yahudi  dari kamp Maoz Esther. Mereka tinggal dalam pondok-pondok kayu.

Kamp itu terletak sekitar 300 meter dari permukiman Yahudi Kokhav Hashahar, timur laut kota Ramallah, Tepi Barat.

Sekitar 36 pemukim dewasa dan anak-anak sedang belajar kitab Taurat ketika polisi tiba, kata mereka. Mereka diizinkan menyelesaikan pelajaran dan kemudian pergi ketika diperintah.

Pengosongan dilakukan sehari setelah Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu pulang setelah berembuk dengan Presiden AS Barack Obama.

Obama mendesak penghentian pembangunan permukiman-permukiman Yahudi demi menghidupkan kembali perundingan perdamaian.

Menteri Pertahanan Ehud Barak, Rabu mengemukakan kepada para pemimpin pemukim Yahudi bahwa pos-pos depan yang liar  harus dibongkar.

Satu pernyataan yang mengutip dia mengatakan bahwa Israel "tidak dapat berkompromi menyangkut penegakan hukum".

Tetapi Yariv dari "Gerakan Perdamaian Sekarang" mengatakan pengosongan itu "hanyalah satu akrobatik hubungan publik" dan menambahkan bahwa "jika mereka benar-benar ingin menangani masalah pos-pos jaga, mereka seharusnya membereskan  pos-pos yang penting".

Setengah juta warga Yahudi tinggal di 100 permukiman "berizin" yang dibangun di Tepi Barat, tanah yang Israel rebut dalam Perang Timur Tengah tahun 1967 termasuk Jerusalem Timur Arab.

Mahkamah Internasional mengatakan permukiman-permukiman itu ilegal. Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat dan menganggap permukiman-permukiman itu sebagai hambatan bagi perdamaian.

Israel mempersengketakan ini tetapi mengakui paling tidak 12 permukiman dibangun dalam tahun-tahun belakangan ini tanpa izin.

Para pemimpin Israel berjanji selama beberapa tahun untuk membongkar permukiman-permukiman itu sebagai yang dijanjikannya berdasarkan dalam perundingan perdamaian dukungan AS dan "peta jalan" yang menetapkan tujuan satu perdamaian Arab dengan Israel dan sebuah negara Palestina.

Juru bicara Netanyahu Mark Regev mengatakan pemerintah menginginkan pos-pos depan itu "dibongkar melalui satu proses dialog". Ia tidak dapat mengatakan berapa lama proses itu mungkin dilakukan.

Menlu Avigdor Lieberman membantah permukiman-permukiman Tepi Barat menghambat perjanjian perdamaian dengan Palestina.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009