Jakarta (ANTARA News) - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air selama kuartal pertama 2009 naik sekitar 0,46 persen di banding dengan bulan yang sama di tahun 2008.

Ketua Umum ASITA (Association of The Indonesian Tour and Travel Agency) Ben Sukma, di Jakarta, Kamis mengatakan, peningkatan jumlah wisman yang sangat kecil itu disebabkan dari berbagai faktor antara lain krisis ekonomi global dan adanya kasus flu babi (H1N1) yang melanda beberapa negara di dunia.

Sementara, data Departemen Kebudayaan dan Parawisata mencatat, sekitar 80 persen atau 4,4 juta orang dari target sekitar 7 juta wisman 2009 yang datang ke Tanah Air merupakan wisatawan yang sudah pernah datang di Indonesia.

Menurut Ben Sukma, jumlah wisman diperkirakan akan meningkat setelah pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilplres) Juli 2009 mendatang.

Wisman tersebut yang datang ke tanah air umumnya dari 12 pasar wisata utama di Indonesia diantaranya dari Singapura, Malaysia, Jepang, Hongkong, Australia, Cina dan sejumlah negara eropa.

Dari jumlah wisman dan menggunakan berbagai visa perjalanan di Tanah Air terbesar dari Singapura yakni 1,46 juta orang, Malaysia 941.202 orang, Jepang 593.784 orang, Australia 313.881 orang.

Kemudian Eropa dan Rusia sebanyak 528.171 orang, Korea Selatan 423.098 orang, Cina dan Hong Kong 335.172 orang. Wisman asal Amerika Serikat sebanyak 154.846 orang, India 151.704 orang, Timur Tengah 45.735 orang dan Thailand 24.735 orang.

"Bila dibanding dengan kunjungan wisman pada 2007 tercatat sebanyak 5,5 juta orang namun angka itu menjadi rekor tertinggi jumlah kunjungan wisatawan selama 10 tahun terakhir," katanya.

Menyinggung tentang daerah favorit yang dikunjungi para wisman, ben mengatakan, untuk di luar masih di dominasi Provinsi Bali, NTB dan beberapa obyek wisata di Sulawesi dan Kalimantan.

Sementara di Jawa adalah tujuan uatamanya ke Jogyakarta, Surabaya, Jawa Tengah dan Bandung. dan di pulau Sumatera adalah wisata di Medan dan Sumatera Barat.

Ia juga berharap kepada pemerintah, agar lebih meningkatkan pengawasan pada pintu-pintu tertentu masuknya para turis asing yang baru masuk ke Indonesia terutama bagi mereka yang datang dari negara yang terjangkit isu flu babi.

"Dengan pengawasan yang ketat, masyarakat tidak perlu lagi takut dan ragu terhadap kedatangan para wisatawan ke tanah air sebab semakin banyak wisatawan yang masuk ke tanah air maka devisa negara akan meningkat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009