Gowa (ANTARA) - Sebanyak 24 orang anggota jamaah tablig asal India menjalani pemeriksaan kesehatan atau "rapid test" virus corona baru atau COVID-19 di Masjid Jami Al Hidayah, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Senin.

Bupati Gowa, Sulsel Adnan Purichta Ichsan memerintahkan agar seluruh jamaah melakukan isolasi mandiri di Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah, termasuk petugas melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area yang ditempati para jamaah tablig tersebut.

"Kami telah memerintahkan lurah, binmas dan babinsa untuk melakukan pengawasan kepada WNA yang melakukan isolasi mandiri. Kita juga telah menyiapkan kebutuhan pangan mereka dengan memberikan paket sembako," katanya.

Baca juga: Cegah penularan COVID-19, 24 WNA asal India dikarantina di Gowa

Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona.

Bupati Adnan pun memastikan, anggota jamaah tablig tersebut bukan kelompok jamaah yang bermarkas di Jalan Kerung-Kerung, Makassar ataupun kelompok Ijtima 2020 di Pakkatto beberapa waktu lalu.

"Mereka semua ini bukan dari peserta ijtima," ujarnya.

Kepala Puskesmas Samata dr Rahma mengatakan, seluruh jamaah telah menjalani isolasi mandiri. Sementara salah satu di antaranya yang dari hasil pemeriksaan ditemukan memiliki gejala klinis masih akan dipastikan apakah dari hasil swab positif atau tidak.

Baca juga: Menko PMK kembali ajak masyarakat tunda mudik Lebaran 2020

"Besok dan lusa tim Puskesmas akan datang mengambil swab untuk memastikan hasilnya apakah betul positif," terangnya.

Panitia penerima tamu luar negeri Ustad Gazali membenarkan adanya 24 anggota  jamaah tablig di Markas Dakwah Masjid Al Hidayah. Mereka yang datang terbagi dalam tiga kelompok.

Ia menjelaskan, untuk riwayat perjalanannya mereka datang ke Indonesia pada 20 Desember 2019 lalu. Kemudian pada 26 Januari 2020 mereka melakukan perjalanan ke Provinsi Sulawesi Barat untuk melakukan syiar.

"Nanti pada 26 Maret ke 24 anggota jamaah ini masuk ke Kabupaten Gowa untuk melaksanakan kegiatan yang sama, namun karena situasi yang tidak memungkinkan sehingga tidak melaksanakan giat tersebut sampai saat ini," jelasnya.

Lanjut Gazali, untuk rencana kepulangannya dijadwalkan dilakukan secara bergiliran sesuai dengan kelompok masing-masing mulai 10 hingga 13 Mei 2020 mendatang. Namun pihaknya mengkhawatirkan akan terjadi penundaan karena hingga saat ini India dalam status lock down.

Sementara, 24 anggota  jamaah tablig ini visanya akan berakhir pada 16 April 2020.

"Mereka ini sudah melakukan pengurusan dan telah ada penyampaian dari pemerintah kepada Kedubes India untuk mengurus kepulangan mereka yang saat ini ada di Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah. Mereka pun sudah masuk dalam pantauan Imigrasi Sulsel," ucapnya.

Baca juga: Dua wartawan di Tanjungpinang PDP COVID-19
Baca juga: KM Kelud yang bawa ABK positif COVID-19 tiba di Pelabuhan Belawan
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Jatim 483 orang

 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020