Tanjungpinang (ANTARA) - Dua wartawan yang bertugas di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Il dan Ih ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.

"Mereka sudah ditangani tim medis," kata Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam, di Tanjungpinang, Senin.

Kedua wartawan itu diduga pernah meliput kegiatan Wali Kota Tanjungpinang Syahrul di Lanud Tanjungpinang. Syahrul ditetapkan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR setelah dua hari lalu dirawat di ruang isolasi RSUP Kepri.

Baca juga: Langsung diisolasi, Wali Kota Tanjungpinang dilarikan ke RSUD Kepri

Il dan Ih tidak menggunakan masker saat meliput penyerahan bantuan APD dari pemerintah pusat kepada Pemkot Tanjungpinang. Dari foto-foto kegiatan tersebut yang beredar, Syahrul menggunakan masker, namun tidak menutup mulut dan hidup. Masker tersebut menggantung di dagu.

"Rekan kami itu sudah beberapa hari lalu mengeluh sakit," kata Dikno, rekan kerja Ih.

Dua wartawan itu dijemput tim medis dengan mobil ambulans secara terpisah. Il terpaksa diisolasi di RSUP Kepri karena dalam kondisi sesak napas.

"Rekan kami ini mengalami sesak napas, demam dan batuk," kata Taufik, rekan kerja Il.

Sementara Ih, disarankan tim medis untuk karantina secara mandiri.

Baca juga: Kepri alokasikan Rp705,5 miliar untuk penanganan COVID-19
Baca juga: RS Darurat Wisma Atlet rawat 398 pasien positif COVID-19
Baca juga: Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap PSBB sudah tinggi

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020