Kabul (ANTARA News/AFP) - Pasukan militer menewaskan 60 gerilyawan garis keras dan menyita obat-obatan terlarang terbesar, dalam operasi terakhir di daerah pertahanan Taliban dan pusat penghasil opium di Afghanistan selatan, kata militer Amerika Serikat (AS) Sabtu.

Operasi yang berlangsung di provinsi selatan Helmand itu berakhir semalam, ketika tentara menggunakan serangan-serangan udara untuk menghancurkan hasil tangkapan 92 ton obat, bahan-bahan kimia pemroses heroin dan bahan-bahan bom buatan, kata pihak militer dalam pernyataannya.

Pasukan koalisi yang dipimpin AS dan Afghanitan telah bergerak ke daerah Marja, sekitar 40 kilometer dari ibukota provinsi Helmand, Lashkar Gah, Selasa.

"Sejumlah 60 gerilyawan telah disingkirkan pada saat jumlah mereka makin banyak namun tidak efektif, dan pertahanan yang tidak terkoordinasi dalam menghadapi pasukan-pasukan bersahabat," kata militer As pada pada hari terakhir operasi. Jumlah korban sebelumnya 47 gerilyawan tewas, pada Jumat.

Pernyataan mengatakan, pasukan koalisi menyita sejumlah besar obat dalam operasi yang dipimpin pasukan yang dipimpin Afghanistan, di Afghanistan selama operasi empat hari di Marja.

Tentara kemudian memindahkan semua `unsur yang bersahabat` dari satu pasar di daerah itu pada Jumat malam, katanya.

"Daerah itu ditutup, kemudian serangan-serangan udara dilakukan untuk menghancurkan tempat-tempat narkotika, bahan-bahan pembuat bom, senjata-senjata dan amunisi yang ditemukan dalam operasi," ujarnya.

Helmand, di mana ribuan tentara Inggris berpangkalan untuk pasukan militer yang dipimpin NATO yang membantu Afghanistan, adalah penghasil besar opium Afghanistan, yang mencapai jumlah lebih dari 90 persen dari pasokan dunia.

Sebagian besar produk itu dijadikan heroin dan kemudian diselundupkan ke pasar-pasar di Eropa, Asia dan Timur Tengah.

Provinsi itu juga merupakan benteng pertahanan kelompok Taliban, yang pernah memerintah Afghanistan antara 1996-2001, dan menggerakkan pemberontakan yang berkaitan dengan kelompok Al Qaida.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009