Frankfurt (ANTARA News/Reuters) - Magna International dan Fiat telah menaikkan penawarannya untuk mendapatkan unit General Motors, Opel, menjelang pekan kritis dalam mana pemerintah Jerman diperkirakan segera memutuskan penawar mana yang bakal menang.

Kanselir Jerman Angela Merkel akan menyelenggarakan pertemuan dengan menteri utamanya esok Senin untuk membahas penawaran Magna dan Fiat, serta perusahaan yang listing di bursa Belgia, RHJ International.  Namun pada Senin itu diperkirakan belum ada keputusan final.

Perusahaan otomotif Italia, Fiat, menaikkan tawarannya Sabtu kemarin setelah para pejabat puncak pemerintahan Jerman mengatakan sehari sebelumnya bahwa Magna yang berasal dari Kanada, telah mengirimkan rancangan penawaran yang lebih baik dibanding para pesaingnya.

Magna juga diketahui telah meningkatkan penawarannya, demikian seorang sumber yang mengetahui negosiasi akuisisi Opel itu, Minggu, kepada Reuters.

General Motors dan pemerintah Jerman sedang berpacu dengan waktu untuk menuntaskan penjualan Opel yang bermarkas besar di Ruesselsheim dekat Frankfurt itu.

Pemerintah AS telah memberi GM tenggat waktu sampai 1 Juni untuk merestrukturisasi operasi bisnisnya dan membuktikan bahwa mereka bisa bertahan hidup tanpa bantuan negara atau menghadapi tuntutan bangkrut.

Keputusan mengenai siapa yang bakal mendapatkan Opel akan diambil oleh GM, namun pemerintah Jerman akan memainkan peran besar mengingat pemerintah Jermanlah yang kemungkinan menyuntikkan miliaran euro sebagai jaminan pembiayaan Opel.

Kepala Eksekutif Fiat Sergio Marchionne menangkap kekhawatiran bakal ada pemecatan besar-besaran di Jerman dan Fiat menjamin rancangan perusahaannya tidak akan memangkas tenaga kerja Opel di Jerman lebih dari 8 persen, lapor sebuah mingguan Jerman.

"Dalam kasus terburuk, paling banyak 2.000 pekerja akan terkena dampak integrasi Opel ke dalam sebuah perusahaan patungan yang bebas utang dengan Fiat," kata Marchionne kepada majalah Bild am Sonntag, Minggu.

Opel saat ini mempekerjakan 25.000 karyawan di seluruh Jerman.

Dalam wawancara terpisah dengan majalah mingguan Der Spiegel yang akan terbit Senin esok, Marchionne juga mengatakan bahwa dia tidak melihat kemungkinan ditutupnya satu pun pabrik Opel di Jerman.

Namun Menteri Keuangan Karl-Theodor zu Guttenberg, Sabtu, mengatakan bahwa Fiat telah menaikan tawarannya dan dia memperkirakan penawar lainnya akan melakukan langkah serupa dengan Fiat.

Bild am Sonntag melaporkan tanpa menyebut sumber, bahwa Merkel tidak menyetujui tawaran Magna karena perusahaan ini berencana memangkas karyawan sampai 2.500 orang yang kebanyakan terjadi pada pabrik Opel di Kota Bochum.

Kota ini telah menderita sejak produsen telepon genggam Nokia dari Finlandia menutup salah satu pabriknya di sana tahun lalu, sementara para politisi Jerman mengkhawatirkan naiknya angka pengangguran menjelang pemilihan umum September nanti.

Sebuah sumber yang mengetahui perundingan-perundingan mengenai akuisisi Opel berkata pada Reuters, Minggu, bahwa Magna memahami isu tersebut.

"Ada indikasi bahwa Magna telah menaikan tawarannya," kata sumber tadi.

Magna mungkin membangun mobil elektrik Opel yang bernama Ampera di Bochum.

Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier dan Wakil Kanselir Jerman Guttenberg, Jumat, menyatakan bahwa keputusan mengenai penawar mana yang dipilih pemerintah Jerman akan diumumkan minggu ini.

Bild am Sonntag mengutip Guttenberg melaporkan, sebegitu jauh semua penawaran gagal memberi jaminan bahwa uang pajak yang ingin didapatkan pemerintah, tidak akan menguap.

"Seharusnya defisit tersebut ada, ketidakmampuan membayar yang terstruktur menjadi solusi lebih baik karena hal ini akan membuka lebar kesempatan bagi masa depan Opel," kata Guttenberg.

Pernyataan ini mendatangkan kritik baik dari bos Opel Klaus Franz maupun dari Steinmeier.

"Adalah tidak bisa dimengerti dan kontraproduktif membicarakan ketidakmampuan membayar utang di saat beberapa pihak tengah menunjukkan minatnya yang besar pada Opel," kata Franz dalam wawancara yang akan diterbitkan Bild, Senin.

"Saya sarankan siapapun supaya mengakhiri berbicara soal ketidakmampuan keuangan (insolvabilitas) Opel. Kita mesti memokuskan energi kita pada menyelamatkan karyawan Opel sebanyak mungkin, ketimbang mengobral ketakutan yang tidak perlu," kata Steinmeier.

Franz juga memohon pada para penawar untuk mengabaikan membuat janji yang tidak bisa mereka penuhi. "Tekanan-tekanan pada pengurangan tenaga kerja mesti dijamin dan diperkuat secara tertulis sehingga tetap absah untuk beberapa tahun ke depan, tidak hanya untuk dua hari ini saja," kata Franz kepada Bild. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009