Jakarta, (ANTARA News) - Pengamat politik Arbi Sanit mencurigai KPU "main mata" dengan oknum Calon Legislatif (Caleg)tertentu sehingga melakukan pertemuan tertutup dengan saksi partai.

"Kemungkinan ada tekanan atau `main mata" terhadap KPU dari oknum Caleg yang mendapat porsi," katanya ketika dimintai tanggapan di Jakarta, Senin.

Rapat pleno KPU untuk menetapkan calon anggota DPR 2009 terpilih, kemarin (Minggu) diskors sekitar satu jam karena adanya tuntutan saksi partai agar KPU membuka forum penjelasan mekanisme penetapan calon yang berhak menduduki kursi hasil penghitungan tahap ketiga.

"Sejarah KPU `main mata` tidak pernah habis," tegasnya.

Dia menilai KPU menempuh mekanisme tersebut kemungkinan karena terpengaruh `pemain` yang dapat untung.

"Saya mendengar ada oknum Caleg yang memiliki jabatan politik tertentu diuntungkan dengan mekanisme tersebut," ujarnya.

KPU, menurut dia, tunjukkan ketidak tegasan dalam menegakkan ketentuan Undang-Undang(UU).

"Tak `fair`. Masakan KPU bisa melakukan negosiasi yang sebenarnya melanggar ketentuan," katanya.

Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, kemarin (Minggu) mengatakan, forum tersebut dilaksanakan untuk menyamakan persepsi tentang penetapan calon terpilih terutama calon yang akan mengisi kursi hasil penghitungan tahap ketiga.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009