Roma, (ANTARA News) - Ketika dua pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo dan Messi, saling berhadapan di malam final Liga Champions di Roma, Rabu waktu setempat, setiap orang yang ditugasi mengawal mereka, harus sadar bahwa mereka tidak boleh lengah. Kedua pemain tampil sebagai pemain kunci.

Juara bertahan Manchester United (MU) akan memasuki stadion Olympic Roma untuk menghadapi Barcelona yang sudah terbukti melibas dua tim raksasa Eropa Bayern Munich dan Real Madrid musim ini, demikian dikutip dari AFP. 

Pertemuan itu akan menjadi pertarungan besar antara dua tim yang saling memiliki kekuatan dan juga sama-sama memiliki pemain penyerang terbaik dunia yang tidak mustahil bisa mengancam pertahanan lawan.

Pemain MU Ronaldo baru-baru ini mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik dunia dan Ballon d`Or pada 2008 dan timnya berniat mempertahankan gelar Liga Champions dengan mengalahkan Barcelona.

Di seluruh musim terakhir ini, spesialis bola-bola mati Ronaldo telah mencetak 42 gol, namun kemenangan tandangnya ke Porto dan dua di Arsenal pada musim kampanye Liga Champion musim ini ternoda oleh kritik tentang dirinya yang dianggap sbagai pemain temperamental.

Pemain belakang Barcelona Yaya Toure mengaku timnya bisa meraih kembali gelar yang mereka dapat pada 2006, jika tim itu mampu mematikan pergerakan Ronaldo di lapangan tengah.

"Secara fisik mereka sangat kuat, mereka benar-benar punya pesepakbola yang kuat seperti Ronaldo dan mereka memenangi Liga Champions tahun lalu, maka kami tahu ini akan sangat sulit," kata pemain asal Pantai Gading berusia 26 tahun itu.

"Ini akan menjadi pertandingan hebat dan ini penting bahwa kami bermain dalam kondisi 100 persen karena jika tidak seperti itu maka ada tidak akan bisa mengalahkan tim ini," tambahnya.

Ketika Ronaldo bisa membahayakan jika masuk ke jantung pertahanan dan membuat ngeri para kiper dengan bola-bola matinya, maka Messi juga bisa mengancam lini pertahanan lawan melalui kemampuannya menerobos dan tembakan keras dari kaki kirinya.

Pemain belakang MU Patrice Evra (28) mengatakan, tidak ada persiapan spesial untuk menghadapi pemain sayap Argentina itu, namun ikut latihan bersama Ronaldo dan Wayne Rooney setiap hari sudah cukup sebagai persiapan menghadapi pemain seperti Messi itu.

"Messi pemain hebat, saya pernah menghentikan dia 10 kali tapi pada yang ke-11 dia melewati saya dan mencetak gol, orang akan mengatakan bahwa saya bermain buruk melawan dia," kata pemain internasional asal Prancis itu.

"Saya perlu konsentrasi untuk seluruh pertandingan dan memenangi setiap tantangan, tahun lalu boss mengatakan kepada saya bahwa saya bisa memenangi pertandingan untuk MU, saya sangat bangga tentang itu," katanya.

"Boss (Ferguson) percaya kepada anda tapi sepertinya dia mengatakan akan memberi anda kepercayaan diri, saya tidak ingin mengecewakan dia atau rekan tim saya," tambahnya.

Ronaldo dan Messi sama-sama pernah berhadapan pada semifinal Liga Champions musim lalu ketika MU menang 1-0 berkat gol tunggal yang dibuat Paul Scholes di Old Trafford.

Pemain belakang Rio Ferdinand tampaknya bakal turun dalam final, Rabu, setelah pulih dari cedera betis yang memaksanya harus absen selama tiga pekan terakhir dan saat menang 1-0 di Hull, Minggu.

Johny Evans bersiap untuk berpasangan dengan Nemanja Vidic di jantung pertahanan MU jika Ferdinand gagal pulih.

Bintang Barcelona striker Thierry Henry dan pemain tengah Andres Iniesta kemungkinan akan turun setelah ikut latihan pada Senin.

Henry mengalami masalah otot sejak mengalahkan Real Madrid 6-2 pada 2 Mei, dan Iniesta sedang berjuang dengan cedera pahanya.

Pelatih Barcelona Pep Guardiola punya sejumlah pilihan di lini belakang dengan pilihan utama pasangan Dani Alves dan Eric Abidal yang keduanya sedang menyelesaikan hukuman larangan bermain.

Kapten Carles Puyol dan mantan pemain belakang MU Gerard Pique hampir pasti akan turun bertanding di final.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009