Jakarta (ANTARA News) - Ketua bidang Organisasi Gerakan Pro SBY (GPS) Bagus Satrianto melihat isu neoliberal sengaja ditiupkan oleh lawan-lawan politik Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak senang dengan proses pemulihan ekonomi dan penegakan hukum yang tengah dijalankan presiden keenam RI itu.

"Yang menjual indosat itulah yang jelas-jelas agen neolib," ujarnya saat deklarasi Dewan Pengurus Wilayah GPS DKI Jakarta di Jakarta, Selasa.

Menurut Bagus, isu tersebut sengaja ditiupkan oleh lawan-lawan politik SBY karena mereka tidak senang dengan berbagai kemajuan dibidang ekonomi maupun hukum yang sedang dijalankan SBY.

Namun demikian, menurut Bagus, pihaknya dan GPS tidak akan melakukan kampanye hitam terhadap lawan-lawan politik SBY itu, melainkan menyatakan fakta-fakta yang ada saja.

"GPS tidak mau SBY-Boediono hanya sekadar menang. Menang bukan hanya sekadar menang. Tapi dengan santun sesuai dengan kaidah-kaidah kita berbangsa dan bernegara," ujar Bagus.

Kepengurusan DPW GPS DKI yang dilantik itu dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina Letjen TNI (Purn) Sugiono dan Ketua DPW Daniel Johan.

Ketua Umum GPS pusat Suratto Siswodihardjo mengatakan bahwa tugas utama komponen yang terlibat dalam GPS ini adalah memberikan informasi yang benar kepada seluruh lapisan masyarakat atas isu-isu yang menyudutkan pasangan SBY-Boediono.

Selain itu, ujarnya, GPS juga berupaya mengajak komponen bangsa yang masih memilih Golput untuk menentukan pilihanannya kepada pasangan SBY-Boediono.

Menurut Suratto, SBY ini layak didukung karena terbukti punya komitmen kuat dalam penegakkan hukum, pemberantasan korupsi, melanjutkan proses demokrasi, dan mampu menegakkan NKRI. SBY juga dinilai punya empati terhadap nasib rakyat melalui program-program prorakyat, seperti KUR, BLT dan Jamkesmas

"Masalah pemberantasan judi dan narkoba selama 2004-2009 serta proses hukum para pelaku tindak korupsi yang tidak pandang bulu adalah bukti nyata komitmen SBY yang telah teruji," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009