Jakarta (ANTARA News) - President Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Ichiro Suganuwa, melalui Product Manager, Diky Derajat Muis, mengatakan, sampai saat ini penyelundupan barang elektronik yang diproduksi Panasonic masih terus berlanjut.

"Barang elektronik selundupan yang beredar itu diperkirakan sekitar 20-25 persen dari barang yang dijual resmi," katanya di Jakarta, Kamis.

Akibat masih maraknya "black market" pasar gelap yang menjual barang hasil selundupan tersebut, lanjut Derajat, perusahaan Panasonic menderita kerugian yang cukup besar.

Menurut dia, produk Panasonic selundupan tersebut paling banyak ditemukan dari Hongkong dan Singapura.

Derajat mengakui, barang elektronik yang diperoleh dari black market harganya lebih murah dari barang yang dijual dengan resmi.

"Ya selisihnya sekitar 10 persen, karena barang tersebut tidak membayar pajak," katanya.

Dengan selisih harga tersebut, sebagian orang lebih memilih untuk membeli produk black market karena harganya lebih murah.

Namun demikian kata Derajat, barang-barang yang diperoleh dari penyelundupan itu tidak disertai kartu garansinya, sehingga pembeli akan kesulitan jika terjadi sesuatu kerusakan.

"Kan sudah jelas barang selundupan itu tidak ada kartu garansinya dan nomor serinya," ujarnya.

Untuk mengantisipasi semakin maraknya barang elektronik selundupan, pihaknya meminta peran serta pemerintah dan instansi terkait bekerja lebih giat dalam mengawasi barang-barang dari luar yang masuk melalui pelabuhan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009