New York (ANTARA News) - Indonesia tengah berusaha memenuhi target 2.000 personel TNI yang dilekatkan ke misi-misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Duta Besar RI untuk PBB di New York, Marty Natalegawa, jumlah tersebut diharapkan dapat dicapai tahun ini.

"Ini proses yang masih berlangsung," kata Marty ketika ditemui ANTARA di Markas Besar PBB, New York, Jumat, usai menghadiri peringatan Hari Para Penjaga Perdamaian Internasional yang jatuh pada tanggal 29 Mei.

Ia mengungkapkan bahwa peningkatan sumbangan bagi kepentingan pemeliharaan perdamaian dunia melalui PBB sekarang diberikan Indonesia tidak hanya dari segi jumlah personil, melainkan juga dari kualitas maupun bentuk-bentuk sumbangan lainnya.

Contoh kontribusi bentuk lain yang disebut Marty antara lain kapal perang KRI Diponegoro 365 yang dikirimkan TNI Angkatan Laut pada Maret 2009 lalu untuk misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) sebagai bagian dari operasi pemeliharaan perdamaian maritim.

"Jadi bukan hanya jumlah, tapi berbagai bentuk kontribusi, dari perwira, kapal perang, peace-keeper perempuan, police unit. Bahkan sekarang ada permintaan dari PBB agar kita mengirimkan tenaga medis untuk misi perdamaian," ujarnya.

Sementara itu ketika dihubungi secara terpisah, Penasehat Militer Perwakilan Tetap RI-New York Laksamana Pertama TNI I Putu Adnyana mengungkapkan bahwa sekitar 1.600 personil TNI dan Polri yang bergabung dengan misi-misi perdamaian PBB, saat ini tersebar di Lebanon, Kongo, Nepal, Darfur dan Sudan.

Pada pertengahan tahun 2007, jumlah personil yang dikirim Indonesia baru mencapai 1.072, yang bertugas di Lebanon, Kongo dan Nepal --dan seluruhnya dari TNI.

Saat ini, selain penambahan personil dari TNI, Indonesia juga telah mengiriman ratusan anggota Polri untuk bergabung dengan misi perdamaian PBB dan antara lain ditempatkan di Darfur dan Sudan.

Menurut Putu Adnyana, PBB juga telah mengundang Indonesia untuk menambah personilnya bergabung di UNIFIL, yaitu 175 personil untuk kompi infantri dan 140 personil untuk urusan logistik.

PBB juga mengundang Indonesia untuk mengirimkan lagi 140 personil kepolisian untuk ditempatkan di Darfur.

"Undangan tersebut sudah kami sampaikan ke Jakarta," kata Putu.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009