Surabaya (ANTARA News) - Kedatangan penumpang Kapal Motor (KM) Mandiri Nusantara yang terbakar di Perairan Karamaian (antara Pulau Masalembu dan Pulau Bawean, Jawa Timur) di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dipastikan molor.

"Kontak terakhir dengan kapal Timur Galaksi memastikan tiba di Surabaya petang hari," kata Purwanto, petugas pelayanan penumpang PT Prima Vista, selaku operator KM Mandiri Nusantara, Minggu pagi.

Sebelumnya kapal kargo Timur Galaksi dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB  namun kini diperkirakan mundur hingga 18.00 WIB.

Tidak diketahui pasti penyebab terlambatnya kedatangan kapal kargo yang berhasil memberikan pertolongan kepada para penumpang KM Mandiri Nusantara ke Surabaya itu.

Keterlambatan itu diperkirakan karena kapal kargo tersebut diminta pihak PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak untuk mengitari lokasi terbakarnya KM Mandiri Nusantara hingga radius 16 mil laut untuk menjajaki kemungkinan ada korban yang tertinggal.

Sementara itu, pihak Prima Vista hingga saat ini belum berhasil mengontak kapal penumpang KM Marina jurusan Banjarmasin-Surabaya. Kapal milik Prima Vista itu diperintahkan untuk membantu evakuasi korban terbakarnya KM Mandiri Nusantara.

"Hingga kini kami belum berhasil mendapatkan kontak dari KM Marina. Kemungkinan KM Marina baru merapat di Tanjung Perak malam harinya," kata Purwanto.

Pihak Pelindo memberikan izin kapal kargo tersebut untuk merapat di Dermaga Gapura Surya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. "Dermaga itu seharusnya khusus untuk kapal penumpang, tapi karena situasi darurat, kapal kargo itu diizinkan merapat di Dermaga Gapura Surya," kata Kepala Humas Pelindo III Cabang Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Dani Rahmat.

KM Mandiri Nusantara jurusan Surabaya-Balikpapan terbakar di Perairan Keramaian, Lauit Jawa , Sabtu (30/5) sore.

Api yang melalap kapal jenis "roll on-roll off" (roro) dengan jumlah penumpang 299 orang dan 56 anak buah kapal (ABK) itu diduga berasal dari kamar mesin.

Hingga kini belum diketahui pasti kondisi kapal berbobot 8.275 ton dan berkapasitas 1.000 orang penumpang, apakah tenggelam atau masih berada di perairan setelah dilalap "Si Jago Merah".(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009