Denpasar,(ANTARA News) - Perjuangan yang dilakukan Partai Gerakan Indonesia Raya yang berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), bukan hanya untuk mencari kekuasaan, tetapi berjuang guna meluruskan hal-hal yang belum beres.

"Sejalan dengan itu, seluruh simpatisan kedua partai tersebut diminta untuk tidak gampang menyerah atau malah menjadi kacung di negeri sendiri," kata Prabowo Subianto, calon Wakil Presiden RI yang diusung PDIP dan Gerindra, di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Senin.

Dalam acara pengukuhan tim pemenangan Megawati Soekarnoputi-Prabowo (Mega-Pro), Prabowo yang hadir tanpa didampingi Megawati sebagai calon Presiden pada Pilpres mendatang, tampak menggebu-gebu menyampaikan program kerjanya yang berbasis kerakyatan.

Bahkan pada kesempatan tersebut Prabowo sempat berdialog dengan perwakilan dari petani, nelayan dan pedagang yang mengeluhkan berbagai kesulitan yang mereka alami.

Bima Putra, perwakilan dari petani, mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk. Sekalipun dapat pupuk, harganya sudah terlampau tinggi, sementara harga jual hasil pertanian anjlok.

Demikian juga dengan nelayan yang mengeluhkan tingginya harga bahan bakar solar, dan telah terjamahnya kawasan pesisir untuk sarana pariwisata. Sedangkan pedagang mengeluh akibat langkanya buah lokal yang menjadi andalan Bali.

Mendengar keluh kesah tersebut, Prabowo berjanji akan mencarikan jalan keluar pemecahannya setelah dia terpilih bersama pasangannya, Megawati, menjadi presiden dan wakil presiden.

Dalam kesempatan tersebut Prabowo juga meminta kepada KPU, KPUD, Panwaslu dan pihak yang terlibat dalam Pilpres mendatang untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

"Nasib bangsa tidak akan bisa berubah jika proses politik berjalan penuh dengan keraguan. Jangan mau dipermainkan oleh kehendak atau akal-akalan dari orang yang tak bertanggung jawab," ujarnya.

Acara pengukuhan tersebut dihadiri oleh Gubernur Bali Mangku Pastika, ketua DPD PDI-P Bali AA Oka Ratmadi dan para ketua tim pemenangan kabupaten/kota se- Bali, serta sejumlah pengurus partai pendukung Mega-Pro.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009