Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama membentuk Gugus Tugas Anti-COVID-19 di 50 pesantren yang telah ditetapkan dengan standard pengamanan sesuai protokol kesehatan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Imam Syafei di Jakarta, Jumat, mengatakan pemberdayaan pesantren sangat penting untuk mencegah virus Corona berkembang di pesantren.

"Sejauh ini pesantren masih tergolong steril, untuk itulah pertahanan diri diperlukan dengan cara menguasai prosedur pencegahan dan penanganannya. Ini penting dilakukan karena penyebaran virus Corona terus meluas di Jabodetabek. Pesantren penting memiliki gugus tugas yang terkoordinasi dengan pemerintah," kata Imam.

Baca juga: Santri Pesantren Tebuireng dipulangkan untuk cegah penularan COVID-19

Baca juga: Polresta Sidoarjo cek kesehatan santri pulang dari Pesantren Sidogiri


Bagi pesantren, protokol pencegahan dan penanganan COVID-19 sangat bermanfaat untuk membendung penyebaran virus korona. "Kami akan melakukan sterilisasi secara rutin. Tamu-tamu juga akan kita skrining dengan detektor suhu tubuh agar lingkungan kami terjaga," kata Dindin Solehudin, pengurus Pondok Pesantren Ar-Rofi'i.

Dari 50 pondok pesantren tersebut, Pondok Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan dan Pondok Pesantren Ar-Rofi'i Jl. Moh Kahfi I, Ciganjur, Jakarta Selatan menjadi dua tempat yang ditetapkan sebagai Posko Gugus Tugas COVID-19 Kementerian Agama RI.

Untuk menjalankan fungsi itu, sebelumnya pondok pesantren yang masing-masing diasuh oleh KH. Said Aqil Siraj dan KH. Murtadhih ini telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan dan menerima seperangkat alat sterilisasi dan skrining dari Kementerian Agama RI.

Baca juga: Aa Gym hentikan sementara kegiatan Pesantren Daarut Tauhiid

Baca juga: Cegah COVID-19, santri Ponpes Al Islam Gorontalo ikuti edukasi PHBS


Alat-alat yang diterima, antara lain thermoscanner gun, hand sanitizer (penyanitasi tangan), disinfektan, dan berbagai bahan untuk disinfektan. Kedua pesantren ini merupakan posko yang diharapkan dapat menyebarkan edukasi Anti-COVID-19 di kawasan Jakarta Selatan.

Sejumlah pesantren di Jabodetabek telah terhubung dalam grup gugus tugas yang akan menjadi garda depan pemantauan COVID-19 di pesantren. Pesantren Ar-Rofi'i dan Al-Tsaqafah adalah pesantren ke-25 dan 26 di Jabodetabek yang mendapat mandat sebagai Posko Gugus Tugas.

Melalui gugus tugas ini semua pesantren akan dipantau dinamikanya terkait wabah virus korona. Pada 24 April nanti ditargetkan ada 50 Posko di seluruh Jabodetabek.

Pada kesempatan itu tim Kemenag memberikan pembekalan mengenai teknis sterilisasi lingkungan pesantren, pembuatan cairan disinfektan dan hand sanitizer, serta teknis mitigasi apabila ditemukan korban. Protokol mitigasi COVID-19 diberikan oleh Nurli Faiz, S.KM.

Selama pandemi COVID-19 pesantren diminta meliburkan kegiatan dan melarang santri pulang. Bagi yang sudah di kampung halaman diminta tidak kembali dahulu ke pesantren.

Sebelumnya sejumlah pesantren di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan mendapat perlakuan serupa dan telah tergabung dalam jalur koordinasi Gugus Tugas.
 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020