"Saya memperkirakan ketiga paket pasangan Capres-Cawapres tersebut berpeluang yang sama untuk meraih kemenangan di NTT," kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Achmad Atang di Kupang, Rabu.
Berkaitan pasangan Mega-Pro, Atang menilai jika dilihat dari partai pengusung yang berhaluan dan visi serta misi yang sama, maka peluang pasangan memenangkan NTT sangat terbuka mengingat pemilih NTT juga masih tradisional seperti rata-rata komposisi pemilih pasangan itu.
Sementara pasangan SBY-Boeiono, jika dilihat dari latar belakangnya yang bersih dari praktik KKN, juga berpeluang memenangkan NTT.
Namun, stigma neoliberalisme yang dilekatkan kepada SBY-Boediono akan mempengaruhi pilihan karena rakyat NTT masih berkutat dengan pola pasar tradisional.
Peluang yang sama juga berlaku pada pasangan JK-Win, terutama dari label Golkar yang melekat pada pasangan ini mengingat sejak lama NTT diberi predikat gudang suara Partai Golkar.
"Melihat komposisi peta politik tersebut, masing-masing paket Capres-Cawapres meraih kemenangan di NTT, meski perolehan suara di daerah ini tidak begitu signifkan dalam ukuran perolehan suara secara nasional," tambah Atang.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009