Jakarta (ANTARA News) - Ketua Departemen SDM Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan sesuai dengan aturan perundangan yang ada maka tidak ada sumbangan dana kampanye bagi pasangan capres dan cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang berasal dari individu maupun perusahaan asing.

"Kalau kita semua maunya sesuai dengan aturan, jadi tidak ada (dana dari donatur asing-red) itu," kata Andi di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan pihaknya menggunakan bantuan tenaga akuntan profesional sehingga dana-dana kampanye tersebut dapat diaudit sesuai dengan aturan yang ada.

"Itu dibantu oleh akuntan profesional sehingga dapat diaudit dengan baik. Jadi dana-dana itu halal," katanya.

Ketika ditanyakan jumlah sumbangan bagi pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat dan sejumlah partai yang berkoalisi tersebut, Andi mengatakan bukan otoritasnya untuk menyebutkan jumlah namun demikian sudah ada aturan yang membatasi besaran sumbangan baik bagi perorangan maupun perusahaan.

"Ada aturannya, untuk pribadi maksimal Rp1 miliar dan perusahaan maksimal Rp5 miliar. Tapi alhamdulillah pasangan SBY-Boediono banyak yang bantu dari yang jumlah kecil hingga besar," paparnya.

KPU telah menerima laporan penerimaan dana kampanye dari pasangan calon dan tim kampanye pada Senin 1 Juni 2009. Dari hasil laporan yang disampaikan tersebut, jumlah penerimaan dana kampanye dari bakal capres-cawapres nomor urut satu yaitu Megawati-Prabowo adalah Rp20,005 miliar.

Kemudian penerimaan dana kampanye pasangan bakal capres dan cawapres nomor urut dua yaitu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yaitu Rp20,3 miliar. Sedangkan penerimaan dana kampanye pasangan Jusuf Kalla-Wiranto yaitu Rp10,25 miliar.

"Dalam laporan penerimaan dana kampanye yang disampaikan ke KPU tersebut sudah dilengkapi dengan sumbernya," kata Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary.

Ketika diminta untuk membacakan nama penyumbang terbesar dana kampanye bagi pasangan SBY-Boediono, Ketua KPU menyebutkan nama PT Shohibul Barokah sebagai penyumbang dengan nilai terbesar yaitu Rp5 miliar. Selain, itu ada juga PT Tri Manunggal Cipta Abadi yang menyumbang sebesar Rp3,5 miliar.

"Sumbangan pribadi juga ada," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009