Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi Jabar, pada Juni 2009 akan meresmikan berdirinya 68 pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang tersebar di 12 kecamatan dan 56 kelurahan, kata Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Pemas) M Jaji Suraji.

Jaji didampingi mantan Menko Kesra dan Taskin Prof Dr Haryono Suyono yang juga Ketua Yayasan Damandiri mengatakan hal itu dalam dialog interaktif Pemberdayaan di Radio D FM Jakarta, Rabu, yang juga menampilkan pembicara Ketua Pokja I Tim Penggerak PKK Ny Nana Najiri dan Deputi Ketua Yayasan Danamandiri Rohadi Haryanto.

Menurut Jaji, dalam ahap awal Pemkot Bekasi baru membentuk 68 Posdaya yang dilakukan di setiap kecamatan satu Posdaya dan setiap kelurahan satu posdaya yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di kota Bekasi. Kota Bekasi yang berpenduduk sekitar 2 juta jiwa itu kini memiliki sekitar 400 ribu jiwa penduduk miskin.

Pemkot Bekasi pada 2009 menganggarkan Rp600 juta untuk program pemberdayaan bagi 68 Posdaya, sedangkan anggaran bantuan tidak akan diberikan dalam bentuk uang, tetapi peralatan kerja untuk meningkatkan pendpatan keluaraga miskin, seperti mesin pengolah sampah menjadi kompos dan peralatan pembuatan kue.

Setiap Posdaya memiliki 100 KK keluarga miskin sebagai anggota, anggota terbuka bagi penduduk miskin asli dari Bekasi dan pendatanag yang mereka menetap di kota Bekasi. Pemkot Bekasi menargetkan hingga 2013 akan terbentuk 500 Posdaya sehingga jumlah penduduk miksin akan berkurang jauh.

Mantan Menko Kesra Prof Haryono Suyono menyambut baik langkah Pemkot Bekasi yang akan meresmikan 68 Posdaya dan bahkan 500 Posdaya sampai akhir 2013. Ia berharap, Pemkot Bekasi menjadi percontohan bagi daerah lain untuk memberdayakan keluarga melalui berbagai program kewirausahaan.

Prof Haryono berharap, Pemkot Bekasi dan para keluarga miskin yang tergabung Posdaya bersedia menerima ratusan mahasiswa yang akan mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya di Kota Bekasi sebagai pendampingan dalam Posdaya.

Dengan demikian, katanya, pelaksanaan Posdaya akan dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan milenium tahun 2015 (MDGs - Millennium Development Goals) sehingga tingkat pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat Indonesia meningkat.

Ketua Pokja I tim Penggerakan PKK Kota Bekasi Ny Nana Najiri mengatakan, pembentukan Posdaya juga dimaksudkan mengisi program perempuan di Posyandu dan di Kelompok Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S), serta dapat melaksanakan delapan fungsi keluarga, seperti fungsi agama, budaya, kasih sayang, perlindungan, kesehatan reproduksi, pendidikan, ekonomi dan bina lingkungan.

Dengan memasukkan delapan fungsi keluarga, maka tujuan pembangun milineum, seperti penurunan angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, peningkatan usia harapan hidup, pemunuhan gizi, pemberantasan penyakit menular dan HIV/AIDS, peningkatan kesertaan pendidkan minimal wajib belajar sembilan tahun dan akses pemberdayaan ekonomi keluarga melalui Posdaya akan terwujud.

Sementara itu, Rohadi Haryanto menambahkan, komitmen Pemkab/Pemkot di Indonesia termasuk di Bekasi akan dapat menyukseskan tujuan Posdaya dan masyarakat anggota Posdaya memiliki kesiapan dalam menjalankan program pemberdayaan dari pemerintah, seperti Program Nasional Pemebrdayaan Masyarakat (PNPM).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009