Padang (ANTARA News) - Lahan pertanian dalam kawasan daerah transmigrasi di Indonesia menghasilkan tanaman pangan sebanyak sembilan juta ton per tahun dan memberikan kontribusi berarti bagi ketahanan pangan nasional.

Hasil pangan itu terutama beras dan jagung, kata Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Djoko Sidik Purnomo, di Padang, Rabu malam pada sebuah diskusi.

Ia mengatakan, produksi sembilan juta ton bahan pangan itu dihasilkan dari lahan transmigrasi seluas 1,6 juta hektare yang diusahakan oleh 800 ribu kepala keluarga transmigran yang tersebar di berbagai kawasan di Indonesia.

Tiap satu hektare lahan lahan pertanian tersebut memiliki produkstifitas mencapai lima ton pertahun dan jika ditotalkan memberikan kontribusi sembilan juta ton.

Ia mengatakan, lahan 1,6 juta hektare dengan produksi bahan pangan sembilan juta ton per tahun itu dikategorikan kegiatan transmigrasi yang berhasil di Indonesia.

Djoko mengatakan, selain di sektor pertanian juga ada lahan transmigrasi yang berhasil di bidang perkebunan, yakni pada komoditi kelapa sawit.

Menurut dia, di seluruh Indonesia terdapat 1,2 juta hektare lahan perkebunan sawit dengan kategori berhasil yang berada di kawasan transmigrasi dan diusahakan oleh para transmigran.

Dengan angka-angka itu, maka total lahan transmigrasi yang dikategorikan berhasil di Indonesia mencapai 2,8 juta hektare, yakni 1,6 juta hektare pada lahan pertanian dan 1,2 juta hektare lahan perkebunan, kata Djoko Sidik Purnomo.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009