Beijing, 5/6 (ANTARA News/Xinhuanet-OANA) - Orang tua yang mengkonsumsi obat tidur guna mengatasi kecemasan dan kondisi tak bisa tidur empat kali lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri dibandingkan orang yang tak mengkonsumsinya, demikian pendapat beberapa peneliti pekan ini.

Suatu kajian mengenai kasus bunuh diri oleh orang tua di kota Gothenburg, Swedia, dan dua kabupaten di dekatnya memperlihatkan obat anti-depresan, anti-psikotik, sedatif dan hipnotik tampaknya membuat orang tua lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri,

Anders Carlsten dan Margda Waern dari Gothenburg University melakukan studi kasus pemantauan guna memastikan apakah jenis tertentu obat psikoaktif berkaitan dengan resiko bunuh diri pada usia lanjut.

Menurut Carlsten, "Perawatan dengan menggunakan sedatif berkaitan dengan peningkatan hampir 14 kali lipat resiko bunuh diri dalam analisis mentah tersebut dan tetap menjadi faktor resiko terpisah bagi tindakan bunuh diri bahkan setelah pencocokan bagi keberadaan gangguan mental. Pemberian resep saat ini bagi hipnotik berkaitan dengan peningkatan empat kali lipat resiko bunuh diri pada model yang dicocokkan."

Mereka mengkaji catatan 85 pria dan wanita yang berusia di atas 65 tahun yang melakukan bunuh diri dan membandingkan mereka dengan satu kelompok orang yang berusia lanjut dari kalangan masyarakat umum yang tak melakukan bunuh diri.

Setelah mencocokkan kondisi kejiwaan, semua pasien yang mengkonsumsi sedatif dan hipnotik untuk mengatasi gangguan tidur empat kali lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri, kata Carlsten.

"Para dokter perlu berhati-hati mengenai ini, karena obat ini diberikan secara luas buat orang yang berusia lanjut," tulis para peneliti itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009