Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil membangkitkan listrik sebesar 272 MWe (mega watt elektrik) dari lapangan panas bumi Kamojang, Lahendong dan Sibayak serta sedang melakukan eksplorasi di berbagai daerah.

"Diharapkan pada 2014 atau lima tahun ke depan, PT PGE dapat menghasilkan listrik sebesar 1.342 MWe, yang akan dipasok ke PLN," kata Direktur Utama PT PGE Abadi Poernomo di Garut, Jumat, kepada pers yang melakukan kunjungan ke PLTP Kamojang, sekitar 23 km dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menurut Abadi Poernomo, target produksi sebesar itu dapat dipenuhi dengan investasi sekitar 3 miliar dolar AS, dan hal itu dimaksudkan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pengadaan 10.000 MWe.

Ia mengatakan khusus Kamojang saat ini mempunyai kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 200 MWe, yang terdiri atas 4 unit yakni PLTP Unit 1 dengan produksi 30 MWe, unit 2 dan 3 masing-masing kapasitas 55 MWe, yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN serta PLTP unit 4 sebesar 60 MW dimiliki dan dioperasikan oleh PT PGE.

Sebanyak 200 MW yang dipasok dari PLTP Kamojang itu 140 MW diantaranya berupa uap yang dipasok ke Indonesia Power (anak perusahaan PT PLN) dan 60 MW berupa listrik yang langsung dipasok kepada PLN.

Dengan keberhasilan menyelesaikan proyek PLTP Unit 4 dengan 60 MW, telah mengangkat citra bisnis Pertamina, yang selama ini terkesan hanya mampu bergerak di bidang geothermal sisi hulu saja, katanya.

Selain itu penggunaan energi geothermal di Kamojang untuk pembangkit listrik secara langsung telah mengurangi pemakaian bahan bakar minyak 200 MWe atau setara dengan 9.000 BOEPD.

Mengenai harga jual kepada PLN, menurut GM PT PGE Area Kamojang, Zainal Ilmie Bachrun, sesuai harga keekonomian 4,45 sen dolar/KWH, sedangkan untuk uap berkisar Rp700 sampai Rp800/KWH dan juga tergantung pada harga minyak dunia.

Menurut Zainal, di Kamojang ini terdapat 82 sumur, sedangkan yang aktif sekitar 45 unit untuk produksi dan 8 sampai 10 unit untuk injeksi.

PLTP Kamojang, yang produksinya didominasi uap merupakan pendukung sistem transmisi (inter koneksi) Jawa-Bali, dimana mengembangkan dan memproduksi energi geothermal berupa uap dan energi listrik. Uap disalurkan melalui pipa oleh PT PGE Kamojang untuk dipasok sebagai pemutar turbin PLTP milik PT Indonesia Power.

PT PGE Area Kamojang, berada di daerah Hutan Lindung dan bersinggungan dengan masyarakat lokal, untuk itu pengelolaan lingkungan menjadi isu utama dengan sangat memperhatikan aspek K3LL (keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan), kata Zainal.

Kepedulian terhadap lingkungan terutama masyarakat di sekitar area Kamojang antara lain diwujudkan dengan berbagai program CSR (Corporate Social Responsibility) meliputi bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan agama, lingkungan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat, di mana hingga kini telah mempunyai 903 mitra binaan yang tersebar di wilayah Kabupaten Garut, Bandung, Ciamis dan Tasikmalaya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009