Mataram (ANTARA News) - Pengurus PKS di berbagai daerah terus berupaya memperkuat dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

"PKS sudah yakin betul kelayakan pasangan calon SBY-Boediono untuk didukung dan dimenangkan sehingga deklarasi dilakukan di berbagai daerah," kata Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS, Surahman Hidayat, berpidato dalam deklarasi pendukung SBY-Boediono di Mataram, Minggu.

Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Nusa Tenggara Barat (NTB) mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan calon SBY-Boediono.

Surahman mengatakan, mendeklarasikan dukungan terhadap SBY-Boediono berarti harus bisa menjelaskan kepada masyarakat sebagai konstituen partai bahwa pasangan itu layak didukung dan dimenangkan.

Menurut PKS, terdapat sedikitnya dua alasan utama yang melatari PKS mendukung pasangan calon SBY-Boediono yakni keyakinan akan kemampuan pasangan calon itu untuk memajukan bangsa dan negara.

PKS menilai SBY sebagai figur pemimpin yang telah terbukti bukan hanya sekedar janji melainkan menunjukkan kinerja kepemimpinannya antara lain paket prestasi keberpihakan terhadap rakyat.

"PKS sudah yakin terhadap pasangan SBY-Boediono dan keyakinan itu harus dijelaskan kepada masyarakat bahwa pasangan ini layak dimenangkan," ujarnya.

Ia juga mengingatkan pengurus PKS di berbagai wilayah agar menunjukkan kinerja sebagai pendukung pasangan SBY-Boediono.

"Fungsi dan kinerja kita sebagai pendukung SBY-Boediono harus nyata, itulah esensi dari deklarasi untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden," ujarnya.

Menurut Surahman, jika belakangan ini mencuat isu yang mengarah kepada kampanye negatif yang menyerang SBY-Boediono, maka PKS sebagai pendukungnya tidak harus menanggapi isu tersebut.

Ia mencontohkan isu neoliberalisme yang dibesar-besarkan seolah-olah pasangan SBY-Boediono berpihak kepada paham itu.

"Semestinya rakyat Indonesia tidak perlu merisaukan isu itu karena segala kebijakan pemimpin bangsa telah dipagari oleh konstitusi, sehingga paham neliberalisme tidak mungkin diterapkan," ujarnya.

Surahman mengaku telah menanyakan langsung kepada Boediono terkait paham neoliberalisme itu dan dijawab tidak seperti isu yang beredar.

"Pengurus PKS pun sudah menanyakan langsung kepada Pak SBY dan beliau menjawab bahwa akan menerapkan ekonomi jalan tengah. Dengan demikian tidak ada lagi hal-hal yang mengganjal dalam mendukung SBY-Boediono," ujarnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009