Kualalumpur (ANTARA News) - KBRI Kuala Lumpur segera memulangkan 13 awak kapal asal Indonesia yang menjadi korban dalam terbakar dan tenggelamnya KM Cristal Indah di dekat pelabuhan Port Klang, Selangor, Malaysia, Sabtu kemarin (6/6).

"Semua akan kami pulangkan ke Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, dan pemilik kapalnya bersedia menanggung semua biaya pemulangan itu," kata Widyarka Ryananta, minister counsellor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kualalumpur di Port Klang, Minggu.

Ke-13 awak kapal itu ialah Rusli (nakhoda), Nurlan Sirait (mualim I), Sarman (mualim II), Desmon Simanjutak, Annawawi (juru minyak), Bahrum (jurumudi), Dadang, Safarudin, Edwin, Muchlis, Sofyan, Boy Admiral Sirait, dan Satrawana.

"Jika semua dokumen selesai, mereka segera kami pulangkan ke Tanjung Balai Asahan," katanya.

KBRI sudah menghubungi pemilik Cristal Indah yakni PT Samudera Indah. Pemiliknya, Zuraedah, menyatakan akan menanggung semua biaya pemulangan dan penampungan awak kapal itu.

Biaya makanan dan penginapan juga akan ditanggung melalui agennya di Malaysia yakni Orchid Shipping Forwarding & Contrac Service.

Ditambahkan oleh atase perhubungan Sahar Andika Putra, KM Cristal Indah berangkat dari Tanjung Balai Asahan pada 30 Mei 2009 menuju Port Klang.

Kemudian meneruskan perjalanan pada Sabtu, 6 Juni 2009, ke Aceh membawa biji plastik, lem, helm, kawat, paku dan kotak kosong dengan berat mencapai 150 ton, sementara daya tampung kapal itu 686 ton.

"Jadi, tidak kelebihan muatan," kata Sahar.

Ketika berlayar sejauh tujuh mil dari pelabuhan itu, mesin kapal terbakar akibat selang bahan bakar bocor dan bahan bakar jatuh ke mesin kapal, yang dengan cepat menimbulkan kebakaran besar.

Awak kapal itu kemudian melompat ke laut menyelamatkan diri, kata Rusli, nakhoda kapal tersebut.

Awak kapal itu kemudian diselamatkan kapal lain yang melintas menuju Port Klang dan dibantu polisi laut Malaysia.

Selain menanggung biaya pemulangan dan penampungan awak kapal, pemilik kapal juga akan bertanggungjawab kepada pemilik barang.

Ke-13 awak kapal itu akan ditampung agennya di Malaysia.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009