Bandung (ANTARA News) - Salah satu korban jatuhnya helikopter jenis Bolcow-105/HS-7112 milik TNI AD, Lettu Agus Sudarso yang dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung, Senin pukul 23.46 dalam kondisi stabil dan siuman setelah menempuh perjalanan selama satu jam lebih 46 menit dari Cianjur.

Dokter Triase Unit Gawat Darurat RS Hasan Sadikin, dr. Siska Marlina di Bandung, Selasa dini hari menjelaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan laboratorium, rontgen, USG. "Saat ini juga kami telah memberikan cairan infus kedalam tubuhnya," katanya.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien mengalami cidera kepala ringan, luka dan lecet di telinga kanan dan kemungkinan patah tulang dada dan kaki kanan sehingga dirujuk ke bagian bedah dan ortopedi," ujar Siska.

Menurut keterangan Siska, akibat adanya cidera kepala maka akan dilakukan pemeriksaan CT Scan yang sampai saat ini masih belum dilakukan. "Karena sudah dirujuk saya tidak mengetahui pasti apakah CT Scan telah dilakukan," tuturnya.

"Namun untuk pemeriksaan laboratorium seperti darah, dua jam setelah pemeriksaan hasilnya sudah dapat diketahui, mungkin sekitar pukul 02.00," ujarnya.

Siska menjelaskan berdasarkan keterangan dr. Erwin dan dr. Agus yang mendampingi pasien dari Cianjur, pasien Lettu Agus dibawa ke Bandung atas permintaan keluarganya.

"Seharusnya pasien dibawa ke rumah sakit TNI namun karena tidak ada peralatan CT Scan maka mereka membawanya kesini," kata SIska.

Keterangan lebih lanjut terkait kondisi pasien, Siska enggan memberi penjelasan lebih lanjut. "Nanti saja ke Humas RSHS karena itu bukan kewenangan saya," katanya.

Dari staf administrasi UGD RS Hasan Sadikin, ANTARA mendapatkan keterangan alamat yang diberikan pengantar korban jatuhnya helikopter latih TNI AD, Lettu Agus Sudarso berusia 34 tahun dengan tanggal kelahiran 17 Juni 1974 dan beralamat di Pusdikpassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Helikopter milik TNI AD tersebut jatuh sekitar pukul 15.00 di perbukitan Rawa Beber, Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, Cianjur Selatan dan menewaskan tiga dari lima penumpang yang ada.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009