"Saya telah mengajukan cuti agar bisa memimpin langsung pelaksanaan kampanye perdana yang akan dipusatkan di kawasan wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu," katanya di Bengkulu, Selasa.
Agusrin yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu, menjadi ketua dewan pengarah dalam tim kampanye SBY-Boediono.
Kampanye perdana itu, kata dia, akan diawali dengan jalan santai yang mengambil rute dari Pantai Tapak Paderi hingga Pantai Panjang. Seluruh masyarakat diundang untuk ambil bagian dalam acara itu.
Mengenai lama cuti, menurut dia, sesuai ketentuan para kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dibolehkan satu kali dalam seminggu.
Ia juga menjelaskan, sesuai instruksi dari SBY para kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak bolah memegang jabatan operasional dalam tim kampanye karena takut mengganggu kegiatan pemerintahan.
"Saya hanya jadi ketua dewan pengarah, dan Pak Wagub, HM Syamlan selaku ketua dewan pakar dalam tim kampanye ini, wali kota dan wakil wali kota serta beberapa bupati dan wakil bupati juga tidak ada yang berada di posisi operasional," ujarnya.
Pada para pegawai negeri sipil (PNS), Agusrin mengharapkan agar memberikan suaranya pada Pilpres mendatang.
"Kalau saya dan Pak Wagub sudah pasti memiliki SBY-Boediono, bahkan berkewajiban memenangkan pasangan ini di Bengkulu, tapi untuk PNS silahkan memilih sesuai hati nuranya," ujarnya.
Agusrin juga berharap, agar Pilpres hanya berlangsung satu putaran agar bisa menghemat anggaran.
"Pak SBY juga sangat berharap agar Pilpres satu putaran, karena akan sangat besar dana tambahan yang harus dikeluarkan. Menurut Pak SBY akan lebih baik kalau dana itu digunakan untuk kepentingan lain," ujarnya.
Sebagai bagian dari tim sukses SBY-Boediono, ia mengaku akan berusaha semaksimal mungkin agar pasangan itu mendapat suara mayoritas, sehingga keinginan agar Pilres satu putaran bisa diwujudkan.
Agusrin mematok target perolehan suara SBY-Boediono di Provinsi Bengkulu sebanyak 80 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
