Damaskus (ANTARA News/AFP) - Sebuah surat kabar Suriah Selasa menuduh AS campurtangan dalam pemilihan parlemen di Lebanon, mengatakan para pemilih telah ditekan oleh Washington untuk menghina kelompok pimpinan-Hizbullah yang didukung oleh Damaskus.

Harian Al-Baath, corong partai Baath yang berkuasa, mengatakan kunjungan Wakil Presiden AS Joe Biden punya pengaruh langsung pada pemilihan Ahad, yang dimenangkan oleh koalisi pro-Barat.

"Sejak kunjungan Biden pada 22 Mei, pemilih telah acapkali ditekan untuk tidak memilih orang-orang yang tampil dalam daftar oposisi," kata surat kabar itu.

"Biden mengancam untuk menanggguhkan bantuan keuangan AS pada Lebanon kalau kemenangan dicapai oleh koalisi pimpinan-Hizbullah, sementara jurubicara Gedung Putih mengancam untuk menghentikan pasokan senjata kepada militer Lebanon karena alasan yang sama," kata harian tersebut.

Koalisi yang dipimpin oleh Saad Hariri, putera bekas perdana menteri Rafik Hariri yang dibunuh, mendapat 71 kursi dalam parlemen yang memiliki 128 anggota dibanding 57 kursi untuk Hizbullah dan sekutu Syiah dan Kristennya.

Biden dalam kunjungannya telah mengatakan Washington akan meninjau kembali bantuannya pada Lebanon berdasarkan pada hasil pemilihan.

"AS akan mengevaluasi bentuk program bantuannya berdasarkan pada komposisi pemerintah baru dan kebijakan yang negara itu akan dukung," ia mengatakan pada wartawan di Beirut.

Harian independen Al-Watan, sementara itu, mengutip "sumber yang mengetahui dengan baik" yang mengatakan Damaskus telah minta pada kelompok-kelompok politik di Lebanon untuk membentuk pemerintah persatuan nasional tanpa menghiraukan siapa yang menang dalam pemilihan".

Sumber itu menambahkan bahwa Suriah percaya "bahwa Lebanon hanya dapat diperintah dengan konsensus".(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009