Makassar (ANTARA News) - Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Keperawatan (HMK) Makassar, Rabu, terlibat tawuran dengan Satpam dan mahasiswa Sekolah Ilmu Keperawatan (STIK) Panakkukang.

Saling lempar batu dan saling tonjok di kampus STIK Panakkukang itu terjadi setelah HMK menggelar unjukrasa, menanyakan mengenai sikap ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulsel mengenai RUU keperawatan.

Tawuran bermula ketika massa HMK Makassar bermaksud menemui ketua PPNI Sulsel yang juga Ketua STIK Panakkukang Makassar. Aksi HMK yang kemudian dicegah oleh Satpam kampus itu menjadi pemicu tawuran.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, tawuran dipicu karena Satpam dipukul oleh salah seorang massa HMK Makassar, dan satpam mengeluarkan sangkurnya hingga tawuran tidak terelakkan.

Sementara Ketua STIK Panakkukang, Hj Andi Annas, menyayangkan sikap tersebut. Menurutnya, ia tidak tahu soal kejadian itu, karena sedang di ruangannya. Begitu pula aksi mereka di kantor DPRD Provinsi Sulsel sebelum ke STIK .

"Saya tidak mengetahui mengenai kejadian tadi, karena ini hari terakhir seruan aksi nasional perawat Indonesia," ujar Andi Annas

Kejadian ini pula mengakibatkan kaca jendela kampus pecah dan perkuliahan dibubarkan.

Menurut Ketua HMK Makassar, Distranto, kejadian ini karena terjadi kesalahpahaman antara massa dengan mahasiswa STIK Panakkukang. "Ini hanyalah miscommunication," katanya

Desakan pengesahan RUU keperawatan ini juga merupakan imbauan PPNI pusat.

"PPNI pusat memberi batas aksi hari ini, dan tidak ada lagi aksi besok," kata Annas

Namun, Jika unjukrasa ini tidak membuahkan hasil positif, kata Annas, maka 15 hari dari sekarang perawat se-Indonesia akan mogok.

"Jika hari ini tidak ada kejelasan maka 15 hari dari sekarang, perawat akan mogok nasional," jelasnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009