Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan terhadap langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam mempertahankan kedaulatan RI di Perairan Ambalat.

"Khusus masalah kedaulatan negara dan ancaman dari luar negeri, kita mesti bersatu di bawah presiden berkuasa. Itu sikap yang paling benar," katanya di Jakarta, Rabu.

Mantan Pangkostrad itu mengingatkan agar tidak mengkritik "nakhoda " (presiden) yang memimpin di saat "kapal" (negara) sedang terkena ombak.

"Itu sikap saya, kita dukung pemerintah yang sah. Kita bersatu dan tidak akan kompromi," katanya.

Prabowo mengaku percaya siapapun yang memegang pemerintahan juga tidak akan kompromi bila mana kedaulatan negara terancam.

"Makanya saya katakan, perkuat ekonomi, selamatkan kekayaan kita," kata purnawirawan jenderal berbintang tiga itu.

Dia menduga adanya pihak dari luar yang ingin mengganggu kedaulatan negara tidak terlepas dari "bocornya" kekayaan negara sehingga tidak memiliki uang lagi untuk membeli kapal perang dan pesawat tempur.

"Karena uang tidak ada, jumlah kapal dan pesawat terbatas. Perawatan peralatan juga terbatas. Akibatnya kita dianggap tidak kuat oleh negara lain," kata mantan Danjen Kopassus itu.

Meski begitu, Prabowo mengaku bersyukur, Malaysia di bawah Perdana Menteri (PM) yang baru, Dato` Seri Mohd Najib Tun Abdul Razak, menyatakan tidak ingin berperang dengan Indonesia.

"Saya baca pernyataan PM Malaysia, dia ingin bersahabat. Kita bersyukur dengan pernyataan itu," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009