Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menghimbau empat komisaris BUMN mundur diri dari jabatannya karena terlibat sebagai tim kampanye calon presiden.

"Empat komisaris yaitu Umar Said (Komisaris PT Pertamina), Achdari (Komisaris Perum Peruri), Tanri Abeng (Komisaris Utama PT Telkom), dan Raden Pardede (Komisaris Utama PT Perusahaan Pengelola Aset)," kata Anggota Bawaslu, Bambang Eka di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, agenda pertemuan Bawaslu dan Kementerian BUMN adalah tukar menukar informasi tentang pejabat BUMN dan tim sukses presiden.

Bawaslu memberikan nama-nama yang terdaftar sebagai tim sukses pasangan Calon Presiden, sementara Kementerian BUMN membeberkan nama-nama pejabat 140 BUMN mulai direksi hingga komisaris.

"Pemeriksaan dan klarifikasi diharapkan selesai secepatnya. Senin atau Selasa pekan depan saya kira sudah selesai," kata Bambang.

.Menurut Bambang, pihaknya memerlukan waktu untuk mencocokan nama-nama pejabat yang diduga terlibat dalam kampanye dengan data dari kementerian.

"Kami akan cocokkan dulu, sebab jumlahnya ratusan, jadi harus teliti betul. Kemudian kami akan minta klarifikasi (pejabat) yang masuk di tim sukses itu," tegasnya.

Ia mengakui, alasan pejabat BUMN hanya menjadi relawan dari pasangan Capres dan tidak terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang menjadi masalah.

"Sebab kalau relawan, ada kesulitan tersendiri, tapi bagaimanapun yang diharapkan kementerian BUMN adalah netralitas," katanya.

Ia menambahkan, Bawaslu sendiri menganggap hal itu seharusnya tidak boleh, tapi relawan ini kan tidak terdaftar.(*)


Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009