Peran Kostratani menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan di saat corona atau COVID-19 yang sedang menyerang, peran (Komando Strategis Pembangunan Pertanian) Kostratani meningkat dalam menyediakan stok pangan.

"Meskipun di tengah pandemi COVID-19, pertanian tetap tidak berhenti. Peran Kostratani menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan," katanya di Jakarta, Kamis.

Kostratani bertujuan menciptakan kecamatan sebagai tumpuan pengendali dan sistem ini dipersiapkan untuk memonitor dan mengoptimalkan peran penyuluh di kecamatan sebagai ujung tombak dan garda terdepan ketahanan pangan nasional.

Salah satu upaya nyata yang dilakukan Kostratani di tengah-tengah wabah COVID-19 yakni, pasukan Kostratani Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tangsil, yang tetap memberikan pendampingan bantuan benih jagung hibrida 816 dari Kementerian Pertanian di enam kelompok tani Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

"Distribusi bantuan benih ini harus kita dampingi dan dipastikan sampai ke titik bagi yaitu kelompok tani sesuai dengan varietas usulan dan volume pengajuan oleh kelompok tani," Koordinator penyuluh pendamping di BPP Tangsil ujar Chuk Sunardi.

Pengawalan tersebut terus dilakukan sampai petani menanam, perawatan hingga panen dengan tujuan apa yang ditargetkan oleh menteri pertanian agar terwujud kenaikan produktivitas hingga 7 persen dari produksi rata-rata komoditas jagung.

Produksi jagung yang biasanya 9 - 10 ton/ha, lanjutnya, kini meningkat menjadi 10-11 ton/ha (kering glondong).

Salah satu penerima bantuan benih, Munawar, ketua kelompok tani (Poktan) Sumber Rejeki VII, menyatakan siap menggerakkan anggota kelompoknya untuk mengikuti arahan Dinas Pertanian atau penyuluh pertanian yang selalu mendampingi dan mengawal petani turun ke lapangan.

Baca juga: Puncak panen raya, Kementan sebut produksi beras capai 5,27 juta ton
Baca juga: BPS terapkan metode baru penghitungan produksi tanaman pangan

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020