Jakarta (ANTARA News) - Warga Malaysia tetap bisa mendaftar untuk menjadi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia namun mereka harus mendaftar di Indonesia dan bukan di panitia lokal (PL) luar negeri di Malaysia.

"Calon mahasiswa dari Malaysia maupun dari negara lain dapat mendaftar untuk ikut ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di panitia lokal di Indonesia yang mudah diakses, misalnya di Medan, Pekanbaru, atau Jakarta," kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto kepada ANTARA News di Bogor, Minggu.

Herry mengatakan hal itu meluruskan pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan seolah-olah PTN menolak mahasiswa baru asal Malaysia.

Menurut dia, selama ini formulir pendaftaran SNMPTN memungkinkan bagi warga negara asing ataupun warga negara Indonesia yang lulus sekolah dari Malaysia untuk mengikuti ujian SNMPTN. Pada tahun ajaran 2009, Panitia SNMPTN tidak membuka PL luar negeri di Malaysia.

Sementara itu, Ketua SNMPTN Harris Supratno mengatakan, panitia SNMPTN tahun 2009 tidak membuka PL luar negeri di Malaysia, dengan pertimbangan calon mahasiswa yang mendaftar dari Malaysia sangat minim kurang dari 100 orang.

"Pendaftar dari Malaysia umumnya hanya mendaftar untuk fakultas kedokteran," katanya. Padahal, kata dia, fakultas dan jurusan yang ada di PTN sangat beragam tidak hanya fakultas kedokteran.

Menurut dia, meskipun panitia SNMPTN tidak membuka PL di Malaysia, jika ada calon mahasiswa asal Malaysia ingin mengikuti ujian SNMPTN bisa mendaftar langsung ke PL terdekat di Indonesia.

Ditambahkannya, jika ada PTN yang tidak menerima calon mahasiswa asal Malaysia maka kewenangannya diserahkan pada rektor PTN yang bersangkutan, bukan menjadi kewenangan forum rektor.

Mutu Pendidikan

Ketika ditanya adanya mahasiswa kedokteran Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan kedokteran di Malaysia harus menjalani seleksi di "Malaysian Medical Council" yakni lembaga kedokteran di Malaysia, menurut Harris, itu persoalan lain.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto menambahkan, sebagai negara yang berdaulat dan memiliki sistem pendidikan nasional, Indonesia memiliki sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi yang baik.

Menurut dia, persoalan pengakuan terhadap mutu pendidikan tinggi antarnegara hendaknya dapat diselesaikan dengan adanya akreditasi internasional.

"Beberapa program studi dan laboratorium di berbagai perguruan tinggi kita sudah terakreditasi secara internasional," katanya.

Kiprah warga negara Malaysia yang lulus dari PTN di Indonesia khususnya IPB, dan saat ini telah menduduki jabatan penting di Sabah Malaysia, kata dia, menunjukkan pengakuan Malaysia terhadap mutu pendidikan tinggi di Indonsia.

"Lebih dari 100 orang warga negara Malaysia alumni IPB yang saat ini menduduki jabatan penting di pemerintahan maupun swasta di Sabah, Malaysia," kata Herry.

Peran warga negara Malaysia alumni perguruan tinggi di Indonesia dan warga negara Indonesia alumni perguruan tinggi di Malaysia, menurut dia, sangat penting dalam mempererat hubungan persahabatan kedua negara, yakni saling memahami dan menghormati.

"Pendidikan dapat menjadi jembatan emas bagi tumbuhnya peradaban bangsa-bangsa Asia Tenggara yang lebih maju, sehingga kerja sama di bidang pendidikan termasuk penerimaan mahasiswa baru harus terus dikembangkan," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009