Jakarta, (ANTARA News) - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hamdan Basyar, mengatakan terpilihnya kembali Mahmoud Ahmadinejad sebagai presiden Iran akan memperlancar berbagai kerjasama antara Indonesia dengan negara penghasil minyak tersebut.

"Terpilihnya Ahmadinejad akan mempermudah proses kerjasama yang sudah terbangun hingga saat ini, " katanya kepada ANTARA di kantornya di Jakarta, Senin.

Menurut dia, selama ini pemerintah Indonesia sudah menjalin hubungan baik melalui kerja sama sejumlah sektor diantaranya bidang ekonomi, industri dan sosial.

"Kerjasama perdagangan dengan Iran, secara hitung-hitungan kita diuntungkan karena surplus sekitar 40 persen," ungkapnya.

Pada beberapa tahun lalu, transaksi perdagangan Indonesia dan Iran hanya sekitar 100 juta dolar AS, tetapi pada 2008 lalu menjadi 1 miliar dolar As dan masih berpotensi untuk ditingkatkan.

Dia menyebut bahwa ekspor Indonesia ke Iran terus menunjukkan peningkatan, seperti ekspor karet dan turunannya, industri kertas dan lain sebagainya, sedangkan impor dari Iran berupa produk kimia, minyak mentah dan lain sebagainya.

Selain itu, lanjut Hamdan, rencana pengembangan nuklir untuk damai (pembangkit listrik) juga masih terbuka dengan terpilihnya kembali Ahmadinejad.

"Apalagi dari tiga pasangan capres kita saat ini juga tidak ada masalah dengan Ahmadinejad, sehingga hubungannya tidak akan ada masalah lagi," katanya.

Dia juga mengungkapkan bahwa pengembangan nuklir untuk pembangkit listrik ini berupa kerjasama ahli teknologi dan para ahli nuklir.

"Untuk pengembangan nuklir untuk damai ini tergantung kesiapan pemerintah dan sosialisasi kepada masyarakat," jelasnya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009