Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) akan menyuplai listrik moda transportasi Jakarta Mass Rapit Transit (MRT) yang menggunakan jaringan distribusi listrik Jawa-Bali.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT PLN dan PT MRT di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Senin, disepakati PLN akan menyuplai listrik sebesar 50 MVA untuk tahap awal.

"Kami yakin penyediaan listrik yang dibutuhkan sanggup kita suplai secara penuh termasuk gardu-gardu induknya, minimal dua. Dan kami memiliki teknologi isolasi gas sehingga bisa dibangun menjadi satu gedung dengan stasiun," ujar General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Purnomo Willy.

MoU ditandatangani oleh Purnomo Willy dan Direktur Utama PT MRT Tribudi Rahardjo dengan disaksikan Gubernur DKI Fauzi Bowo.

Gubernur menyebut pentingnya kesepakatan itu dimulai bahkan sejak sebelum megaproyek itu dibangun adalah karena saat dioperasikan, MRT akan menggantungkan pada listrik untuk operasional.

"Bercermin dari pengalaman yang ada, kita ingin supaya kebutuhan energi tersedia dan terprogram sejak awal," kata Fauzi.

Selain itu, karena kebutuhan listrik itu tidak hanya akan dibutuhkan bagi proyek awal ini, melainkan akan dibutuhkan bagi seluruh jaringan MRT diseluruh kota.

"Yang kita bangun bukan cuma satu line ini, tapi akan kita bangun jejaring MRT di Jakarta. Yang jelas ada `east-west connection` tapi selain itu, ada jaring-jaring yang dibutuhkan di masyarakat lewat perencanaan secara bertahap," papar Gubernur.

Sedangkan mengenai tarif listrik yang akan dikenakan bagi MRT, Purnomo menyebut belum tahu jumlahnya namun dipastikan akan lebih rendah dari tarif industri.

Purnomo juga menyebut bahwa suplai listrik untuk MRT akan diprioritaskan mengingat pentingnya keberadaan transportasi masal itu.

"Kami akan membangun sarana gardu induk untuk suplai ke tempat-tempat yang dibutuhkan. Bukan cuma gardu induk, tapi juga transmisinya. Tentunya kita akan memberikan yang terbaik untuk pelayanan kepada MRT sehingga jadi prioritas pelayanan listriknya, jangan sampai terjadi padam di MRT," ujarnya.

Untuk tahap awal, MRT Jakarta akan menghubungkan wilayah Lebak Bulus dan Dukuh Atas sepanjang 14,5 kilometer yang melintasi delapan stasiun layang dan empat stasiun bawah tanah.

Saat ini, pada jam-jam sibuk dibutuhkan waktu sekitar 1-2 jam untuk menempuh jarak tersebut namun dengan menggunakan MRT diperkirakan hanya butuh waktu 30 menit. Dengan demikian kemacetan di Jakarta diharapkan berkurang.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009