Jakarta (ANTARA News) - Juara dunia angkat besi junior Eko Yuli Irawan (20) akan dipersiapkan untuk menjadi salah satu atlet andalan Indonesia pada SEA Games 2009 di Laos, 9-21 Desember mendatang.

"Untuk jangka pendek, Eko akan kita persiapkan untuk bisa menjadi salah satu atlet andalan Indonesia di SEA Games Laos Desember nanti," kata Hadi Wihardja dari Ketua Bidang Kepelatihan Program Atlet Andalan (PAL) di Jakarta, Rabu, terkait kelanjutan penanganan lifter Eko Yuli Irawan.

Dia yakin Eko Yuli Irawan akan mampu menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada SEA Games Laos. "Target kita medali emas untuk cabang olahraga angkat besi," kata mantan lifter nasional ini.

Eko Yuli Irawan meraih medali emas dan menjadi juara dunia dalam Kejuaraan Angkat Besi Yunior Dunia kelas 62kg di Bucharest, Rumania yang berlangsung 12-16 Juni 2009.

Peraih perunggu Olimpiade Beijing 2008 itu, merupakan satu-satunya lifter yang dikirim Indonesia, mencatat angkatan total 297kg (snatch 136kg dan clean and jerk 161kg).

Selain Eko Yuli Irawan, ada 242 atlet yang saat ini sedang mengikuti Program Atlet Andalan (PAL). Para atlet ini akan menjalani seleksi pada Oktober mendatang untuk diikutsertakan dalam SEA Games Laos.

Dia berharap dari jumlah atlet yang sedang mengikuti Program Atlet Andalan ini, sekitar 150 atlet bisa diakomodir untuk bergabung dengan para atlet yang disiapkan KONI guna mewakili Indonesia di SEA Games Laos.

Di SEA Games Laos, Indonesia akan mengikuti 22 cabang olahraga dari 26 cabang yang dipertandingkan.

Empat cabang yang tidak diikuti adalah Mua Thai, Pentang, Shuttle Cock dan Soft Tennis. Keempat cabang olahraga itu terpaksa ditinggalkan karena Indonesia tidak memiliki atlet yang bisa diturunkan.

Cabang olahraga yang diikuti Indonesia di SEA Games Laos 2009 adalah atletik, biliar, tinju, senam, golf, judo, Karate, pencak silat, sepak takraw, menembak, taekwondo, bola voli, wushu, polo air, renang, gulat, sepak bola, balap sepeda, tenis lapangan, angkat besi, panahan, dan bulutangkis.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009