Jakarta (ANTARA News) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta pada 2009 kembali membuka peluang bagi 300 pemuda Jakarta yang ingin magang ke Jepang selama tiga tahun berturut-turut, kata Sekretaris Disnakertrans, M Subagiono di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, peluang magang ke Jepang tersebut merupakan kesempatan yang ditawarkan setiap tahun kepada pemuda-pemuda yang memenuhi syarat untuk dididik ketrampilan baik itu untuk teknik, perbengkelan maupun beberapa ketrampilan lainnya.

"Magang ke Jepang hanya kita khususkan untuk laki-laki karena ketrampilan yang diberikan berhubungan dengan pekerjaan pria," kata dia.

Program magang ke Jepang tersebut, kata dia, terlaksana berdasarkan kerja sama antara Depnakertrans dengan pihak Jepang.

Saat ini, kata dia, seleksi masih berlangsung hingga target 300 orang bisa terpenuhi sesuai dengan syarat yaitu menyerahkan foto copy KTP, KK, surat mencari kerja dari Depnaker (AK10 dan akte kelahiran.

Selain itu Foto copy sertifikat latihan selama 220 jam pelajaran atau pengalaman kerja lulusan non teknik, foto copy ijazah SD hingga perguruan tinggi, dan beberapa persyaratan administrasi lainnya.

Selama magang, peserta menerima tunjangan sebesar 80 ribu Yen per bulan tanpa kerja lembur pada tahun pertama. Sedangkan untuk mengikuti praktik pada tahun pertama, peserta akan menerima gaji sekurang-kurangnya 90 ribu Yen per bulan dan tahun kedua menjadi 100 ribu Yen per bulan.

Selain ke Jepang, kata dia, juga disiapkan peluang magang ke Korea Selatan untuk 15 orang, dan beberapa perusahaan dalam negeri sebanyak 2.040 orang.

Kegiatan magang tersebut, kata dia, sebagai salah satu upaya meningkatkan ketrampilan bagi calon tenaga kerja Indonesia, yang pada akhirnya mereka mampu mengembangkan industri dalam negeri.

Bukan hanya itu, kata dia, setelah magang, sebagian dari mereka diharapkan tidak hanya mampu bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, tetapi mereka juga mampu membuka usaha sendiri sehingga mampu memberikan peluang kepada orang lain.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009