London (ANTARA News/AFP) - Dolar jatuh terhadap euro pada Kamis waktu setempat, setelah data AS yang lebih baik dari perkiraan memicu keyakinan investor pada prospek, mendorong sebuah peralihan ke aset berisiko tinggi, kata para dealer.

Selama kemerosotan global terburuk sejak 1930-an, para investor telah membeli dolar, atas dasar bahwa meskipun ekonomi AS ada di pusat krisis, AS tetap yang paling kuat dan terbesar di dunia, kata mereka.

Status tradisional "safe haven" (tempat berlindung yang aman) dari dolar, namun dapat menjadi kurang menarik jika data menunjukkan ekonomi membaik, yang menawarkan peluang investasi lebih lebar di mata uang dianggap lebih berisiko daripada greenback.

Dolar telah menguat dalam beberapa hari terakhir, setelah statistik AS yang melemah menyulut berbagai macam keraguan mengenai tanda-tanda perbaikan dalam perekonomian. Tetapi tren berubah arah Kamis pada data terakhir.

Pada akhir perdagangan di London, mata uang tunggal Eropa berada pada 1,3963 dolar, menghapus penurunan awal dan naik dari 1,3943 dolar di New York pada akhir Rabu. Pada satu titik, euro sempat memecah resistensi pada 1,40 dolar namun kemudian turun kembali.

Terhadap mata uang Jepang, dolar naik ke 96,23 yen dari 95,71 yen pada Rabu.

Sebelumnya, Conference Board mengatakan, indeks indiktaor ekonomi terkemuka Mei, yang mengukur kondisi ekonomi dalam beberapa bulan ke depan, meningkat 1,2 persen dari April, memukul prakiraan

Indeks, yang telah pada kecenderungan turun sejak memcapai sebuah puncak pada Juli 2007, "telah meningkat tajam dalam dua bulan terakhir ini, meluas di tengah kekuatan antar komponen," ujar Conference Board.

"Dengan kenaikan besar dan luas ini, merubah indeks selama enam bulan menjadi positif untuk pertama kalinya dalam dua tahun," sejak April 2007.

Pada saat yang sama, klaim baru pengangguran naik moderat pekan lalu - untuk 608.000 dari revisi 605.000 - sedangkan pergerakan empat minggu rata-rata terus turun dan klaim jatuh tajam.

"Pekan ini data klaim memberikan sinyal jelas bahwa kontraksi pasar tenaga kerja sedang berkurang," kata Andrew Gledhill dari Moody`s Economy.com.

Para Dealer mengatakan dolar juga tertekanan setelah data inflasi AS pada Rabu memberikan kesan bahwa Federal Reserve akan sangat tidak mungkin menaikkan suku bunga untuk beberapa waktu.

Di perdagangan London pada Kamis, euro dipindahtangankan pada 1,3963 dolar terhadap 1,3943 dolar pada akhir Rabu, pada 134,32 yen (133,44), 0,8545 pound (0,8499) dan 1,5096 Franc Swiss (1,5055).

Pound berada pada 1,6336 dolar (1,6401).

Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 940,50 dolar per ons dari 930,50 dolar pada akhir Rabu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009