Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima surat kepercayaan dari para duta besar designate non resident yang tidak berkedudukan di Indonesia

Prosesi penyerahan surat kepercayaan dari 15 duta besar kepada Presiden Yudhoyono dilakukan di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

Sejak pukul 07.30 WIB, satu per satu perwakilan negara sahabat itu disambut dengan upacara lagu kebangsaan masing-masing negara di halaman depan Istana Merdeka.

Kemudian mereka diterima secara bersamaan oleh Presiden Yudhoyono di ruang kredensial pada pukul 09.00 WIB.

15 duta besar yang menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Yudhoyono itu secara berturut-turut adalah Duta Besar Irlandia yang berkedudukan di Singapura Richard O`Brien, Duta Besar Ethiopia yang berkedudukan di Tokyo, Abdirashid Dulane, Duta Besar Swaziland yang berkedudukan di Kuala Lumpur.

Kemudian , Mpumelelo Joseph N Hlophe, Duta Besar Kesultanan Oman yang berkedudukan di Kuala Lumpur, Aflah bin Suleiman Al-Taei, Duta Besar Keharyapatihan Luksemburg yang berkedudukan di Bangkok, Marc Ungeheuer.

Selain itu , Duta besar Negara Eritrea yang berkedudukan di New Delhi, Alem Tsehaye Woldemariam, Duta Besar Republik Kolombia yang berkedudukan di New Delhi, Juan Alfredo Pinto, Duta Besar Republik Uganda yang berkedudukan di New Delhi, Nimisha J Madhvani, Duta Besar Nepal di Kuala Lumpur, Rishi Raj Adhikari, serta Duta Besar Republik Lithuania yang berkeduduan di Vilnius, Lithuania, Sigute Jakstonyte.

Selanjutnya adalah Duta Besar Republik Angola yang berkedudukan di Singapura, Flavio Saraiva de Carvalho Fonseca, Duta Besar Republik Djibouti di Tokyo, Ahmed Araita Ali, Duta Besar Republik Seychelles di New Delhi, Dick Patrick Esparon, Duta Besar Mongolia yang berkedudukan di Bangkok, Luvsandoo Dashpurev, Duta Besar Republik Palau yang berkedudukan di Manila, Ramon Rechebei.

Setelah penyerahan surat kepercayaan, para duta besar kemudian beramah tamah dengan Presiden Yudhoyono yang didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara, Hatta Radjasa dan Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009