Batam (ANTARA) - Kepolisian Singapura mendapati dokumen berjudul "Kata Terakhir" pada laptop David Widjaja Hartanto (21), mahasiswa Indonesia di Nanyang Technological University (NTU) yang meninggal di kampusnya 2 Maret 2009.

Teks dokumen di laptop itu merinci masalah-masalah pribadi dan keluarga, demikian Channel News Asia, Jumat malam, memberitakan kesaksian Sersan Joe Ng Suan Teck dalam persidangan koroner pada hari tersebut.

Ng adalah petugas pada Bagian Penyelidikan Kriminal yang memeriksa laptop, thumb-drive dan telepon genggam David beberapa saat setelah kematian mahasiswa asal Jakarta itu.

Di dalam dokumen tersebut, kata Ng, ada fragmen dari teks hasil pencarian di internet tentang pembunuhan dan bunuh diri.

Sedangkan 938Live memberitakan, dokumen yang ditemukan Ng pada laptop David dimulai dengan kata-kata, "Jika e-mail ini dikirimkan, berarti saya tidak ada lagi di dunia ini."

Ng dalam persidangan mengatakan dokumen itu dibuat pada 25 Januari 2009.

Walaupun dokumen ditemukan pada laptop David, Ng menyatakan tidak dapat mengonfirmasi identitas penulis karena siapa pun yang mempunyai akses ke komputer dapat membuatnya.

Hakim Victor Yeo di Pengadilan Koroner Singapura masih akan memeriksa beberapa saksi pada persidangan lanjutan, 25 Juni.

Rangkaian persidangan itu merupakan proses bagi penetapan kematian David apakah disebabkan bunuh diri, kecelakaan atau ada penyebab lain yang harus diselidiki.

David, yang pernah menjadi juara Lomba Matematika Internasional, pada 2 Maret 2009 ditemukan polisi dalam keadaan meninggal di tanah rumput kampus Fakultas Teknik Listrik dan Elektronika NTU.

Mahasiswa tingkat akhir itu, menurut beberapa saksi, berdarah-darah sekeluar dari dosen pembimbing tugas akhirnya, Profesor Chan Kap Luk di lantai V.

Chan yang juga berdarah-darah keluar dan bergegas ke kiri, sedang David ke kanan.

David kemudian menuruni pintu darurat hingga ke lantai IV dan di selasar menaiki tembok pembatas kemudian turun ke atap kaca pelindung jembatan penghubung antarfakultas.

Beberapa saksi pada persidangan bulan lalu menyatakan melihat David ketika berada di atap jembatan menggeser badan dengan tangan untuk menjatuhkan diri.

Hartono Widjaja (ayah David) dan ibunya Tjia Lie Khiun yang baru sepekan secara langsung mengikuti persidangan pemeriksaan 21 saksi, menyatakan tidak percaya anaknya bunuh diri. (*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009