Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden mengajak seluruh pihak membangun optimisme penanganan COVID-19 melalui donasi alat medis.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko saat menyerahkan bantuan perlengkapan medis kepada RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Jakarta, Senin, yang diterima langsung oleh Pangdam Jaya, Mayjen TNI Eko Margiyono.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada para donatur,” ujar Moeldoko dalam siaran pers di Jakarta.

Baca juga: Forum Akademisi sayangkan penolakan disabilitas positif COVID-19

Adapun bantuan alat medis tersebut di antaranya 5 unit USG paru, 5 unit ventilator kecil, 13.000 masker medis, 4.000 sarung tangan medis, 1.000 buah kacamata medis, 3.600 alkohol swab dan 5.000 sachet susu kambing etawa.

KSP mendapatkan bantuan dari para donatur, di antaranya PT ASR, PT Ariesta, PT Yili dan pengusaha Rudy Tanoesoedibjo.

Moeldoko juga mengapresiasi kinerja pada para TNI yang bertugas di Wisma Atlet. Tugas tersebut menurutnya adalah tugas yang tidak mudah.

“COVID-19 merupakan ancaman nir-militer yang butuh penyelesaian secara menyeluruh,” papar Moeldoko.

Menurutnya, pemerintah telah melakukan tiga kebijakan penting.

Baca juga: Mensos segera cek kabar penolakan disabilitas positif COVID-19

Pertama, masyarakat harus hidup maka masalah COVID-19 ini harus tuntas. Kedua, Pendekatan Jaring Pengaman Sosal (JPS) juga terus diupayakan implementasinya dan ketiga, Jaringan Berusaha sehingga UMKM bisa tetap beroperasi, misalnya dengan stimulus pajak.

Moeldoko juga menyampaikan bahwa pemerintah terus memonitor perkembangan kebijakan PSBB. Berdasarkan hasil Rapat Terbatas pada Senin, tentang Evaluasi Pelaksanaan PSBB, perkembangan di DKI menunjukkan kecenderungan positif atau membaik.

“Hasil evaluasi menunjukkan landai karena ada kesadaran yang besar dari masyarakat untuk menjaga jarak, tidak berkerumun, menggunakan masker dan kerja semua pihak. Gotong royong dan nilai-nilai kemanusiaan dibutuhkan untuk menghadapi COVID-19," ujar dia.

Pemerintah juga sudah mendatangkan kembali sebanyak 49.000 PCR untuk mempercepat deteksi COVID-19.

“Kita harus melakukan tes rapid secara masif. Indonesia bisa memproduksi sendiri kebutuhan alat medis. Produksi ventilator dalam negeri bisa dapat secepatnya di verifikasi Kemenkes untuk segera dapat digunakan,” papar Moeldoko.

Pada kesempatan yang sama, Laksamana Madya TNI Yudo Margono selaku Pangkogasgabpad mengucapkan terima kasih atas penyaluran bantuan yang dilakukan KSP yang sangat mendukung proses penanganan COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet.

Laksamana Madya TNI Yudo Margono menyampaikan data pasien RSDC Wisma Atlet terhitung 23 Maret sampai 26 April 2020, terdiri dari pasien positif COVID-19 sejumlah 723 orang, PDP 56 orang dan ODP 58 orang. Sehingga total yang menjalani rawat inap sebanyak 837 orang.

Sedangkan, pasien yang tidak rawat inap sejumlah 166 orang.

Sementara itu, jumlah pasien yang sudah boleh pulang dari RSDC Wisma Atlet sejak 23 Maret-26 April sebanyak 625 orang.

RSDC Wisma Atlet hanya menerima pasien kategori ringan dan sedang. Saat ini, ada empat tower yang dioperasikan untuk penanganan COVID-19 di Wisma Atlet.

Baca juga: Bali United donasikan 20 ribu masker non medis untuk masyarakat
Baca juga: Gekira pusat sumbang puluhan APD buat tenaga medis di perbatasan

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020