Medan (ANTARA News) - Capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Medan, Sumatera Utara, Minggu, menegaskan, dirinya sama sekali tidak pernah mempunyai pikiran untuk mengganti ideologi Pancasila dan bentuk negara NKRI dengan ideologi dan bentuk negara lainnya.

"Pancasila dan NKRI serta UUD 1945 adalah harga mati," kata Yudhoyono ketika mengadakan kampanye ideologis yang berlangsung di TB Pardede Hall yang dihadiri sekitar 1.000 simpatisan pasangan Capres Susilo Bambang Yudhoyono-Cawapres Boediono.

Yudhoyono merasa perlu menegaskan sikapnya itu karena menjelang Pemilihan Presiden/Wakil Presiden (pilpres) 8 Juli 2009 ada isu bahwa jika terpilih lagi sebagai masa presiden masa bakti 2009-2014, dirinya akan mengganti Pancasila, NKRI dengan ideologi serta bentuk negara lainnya.

"Ada isu bahwa kalau SBY menjadi presiden lagi, maka strateginya akan berubah sama sekali. Mana mungkin saya berubah," kata Capres Yudhoyono yang didampingi Ny Ani Yudhoyono.

Dalam kampanye ideologis yang berlangsunmg selama 2 jam, Yudhoyono membantah gosip yang menyebutkan bahwa Dia telah menentukan para menteri dalam kabinetnya nanti.

"Ada berita yang tidak benar, gosip yang jauh dari kebenaran serta SMS yang tidak jelas sumbernya yang menyebutkan bahwa Yudhoyono telah menentukan pengisian posisi beberapa menteri," katanya.

Dalam pidato politiknya, Yudhoyono juga menjelaskan kebijaksanaanya di bidang ekonomi jika terpilih lagi untuk masa jabatan keduanya.

"Kebijaksanaan dasar itu saya sebut ekonomi terbuka berkeadilan sosial," kata Yudhoyono pada acara yang juga dihadiri Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan serta Ketua Harian Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Roy BB Janis.

Ia mengatakan, di Indonesia tidak boleh diterapkan pasar bebas atau neoliberalisme ataupun sebaliknya ekonomi yang dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah.

Yudhoyono mengatakan pula, pada masa ini banyak perusahaan multinasonal yg beroperasi di Tanah Air.

Dia menegaskan, perusahaan-perusahaan multinasional itu tidak boleh memonopoli kegiatan ekonomi nasional karena ekonomi nasional harus dikuasai oleh pengusaha Indonesia.

Dia menjelaskan, program ekonomi selama lima tahun mendatang, jika ia terpilih lagi. Yudhoyono menyebutkan sektor-sektor yang mendapat prioritas adalah pertanian, industri, jasa, pariwisata serta ekonomi kreatif.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009